Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2018, 15:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Sebuah buku yang ditulis jurnalis harian Turki Daily Sabah ungkap detil terbaru pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Buku berjudul Diplomatic Atrocity: The Dark Secrets of the Khashoggi Murder itu ditulis Ferhat Unlu, Andurrahman Simsek dan Nazif Karaman.

Diberitakan Newsweek Minggu (30/12/2018), dalam buku itu dipaparkan detil detik-detik ketika Khashoggi memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Baca juga: Jenazah Jamal Khashoggi Dibawa Tim Pembunuh Pakai Kantong Plastik

Setelah bertemu tim eksekutor yang beranggotakan 15 orang, Khashoggi sempat diminta untuk mengirim pesan ke putranya berbunyi "jika tak bisa menghubungiku, jangan khawatir".

Namun karena Khashoggi menolak, maka tim itu mulai menjalankan operasinya dengan melilitkan benang nilon di kepala Khashoggi.

"Apa kalian bakal membunuh saya dengan cara mencekik? Tolong jangan tutupi mulut saya. Sebab saya punya asma," pinta Khashoggi dalam rekaman pembunuhan.

Pergulatan Khashoggi dengan tim eksekutor berlangsung selama lima menit. Setelah itu rekaman berlanjut proses mutilasi jenazah jurnalis 59 tahun itu.

Proses tersebut diserahkan kepada dokter bedah bernama Salah al-Tubaigy. Dia mengatakan belum pernah berhadapan dengan jenazah yang masih hangat.

"Namun, saya bisa menanganinya (Khashoggi) dengan mudah. Biasanya, saya bakal mendengarkan musik dan minum kopi saat memotong cadaver," terang Tubaigy.

Selain mengungkapkan detil pembunuhan, buku yang dirilis pada pekan itu juga menunjukkan nama pelaku lain di luar 15 anggota tim eksekutor.

Nama-nama pelaku itu adalah Saeed Mu'ayyad al-Qarni, Muflis Shaya al-Musleh, serta Ahmed Abdullah al-Muzaini yang menjabat sebagai Kepala Dinas Intelijen Unit Istanbul.

Al-Qarni dan al-Musleh tidak terlibat langsung dalam pembunuhan. Namun merupakan bagian dari tim pengawas yang datang sehari sebelumnya.

Mereka bertugas mengeksplorasi Istanbul untuk menentukan lokasi pembuangan jenazahnya, dan bertindak sebagai penjaga keamanan di konsulat.

Baca juga: Sebelum Dibunuh, Khashoggi Ditawari Minum Secangkir Teh

Al Jazeera memberitakan dalam buku itu, terungkap rekaman pembunuhan Khashoggi sampai membuat Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) Gina Haspel emosional.

Sebelumnya, Khashoggi dibunuh pada 2 Oktober di dalam gedung konsulat ketika mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Dia dibunuh dan jenazahnya dimutilasi di dalam gedung. Turki menyebut kasus itu sebagai pembunuhan berencana yang dilakukan Saudi.

Riyadh menyanggah klaim tersebut dengan menjelaskan Khashoggi dibunuh oleh "orang tak jelas" setelah sebelumnya mereka bersikukuh dia telah meninggalkan gedung dengan selamat.

Sumber dari penyelidik Turki mengungkapkan perintah membunuh jurnalis 59 tahun itu datang dari pimpinan tertinggi Saudi.

Kecurigaan kemudian mengarah kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman ( MBS). Apalagi, Khashoggi dikenal sebagai pengkritik vokal MBS.

Baca juga: CCTV Ungkap Anggota Tim Pembunuh Jamal Khashoggi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com