ANKARA, KOMPAS.com - Sebuah buku yang ditulis jurnalis harian Turki Daily Sabah ungkap detil terbaru pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Buku berjudul Diplomatic Atrocity: The Dark Secrets of the Khashoggi Murder itu ditulis Ferhat Unlu, Andurrahman Simsek dan Nazif Karaman.
Diberitakan Newsweek Minggu (30/12/2018), dalam buku itu dipaparkan detil detik-detik ketika Khashoggi memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Baca juga: Jenazah Jamal Khashoggi Dibawa Tim Pembunuh Pakai Kantong Plastik
Setelah bertemu tim eksekutor yang beranggotakan 15 orang, Khashoggi sempat diminta untuk mengirim pesan ke putranya berbunyi "jika tak bisa menghubungiku, jangan khawatir".
Namun karena Khashoggi menolak, maka tim itu mulai menjalankan operasinya dengan melilitkan benang nilon di kepala Khashoggi.
"Apa kalian bakal membunuh saya dengan cara mencekik? Tolong jangan tutupi mulut saya. Sebab saya punya asma," pinta Khashoggi dalam rekaman pembunuhan.
Pergulatan Khashoggi dengan tim eksekutor berlangsung selama lima menit. Setelah itu rekaman berlanjut proses mutilasi jenazah jurnalis 59 tahun itu.
Proses tersebut diserahkan kepada dokter bedah bernama Salah al-Tubaigy. Dia mengatakan belum pernah berhadapan dengan jenazah yang masih hangat.
"Namun, saya bisa menanganinya (Khashoggi) dengan mudah. Biasanya, saya bakal mendengarkan musik dan minum kopi saat memotong cadaver," terang Tubaigy.
Selain mengungkapkan detil pembunuhan, buku yang dirilis pada pekan itu juga menunjukkan nama pelaku lain di luar 15 anggota tim eksekutor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.