ANKARA, KOMPAS.com - Sebuah video yang bocor di media Turki memperlihatkan kantong plastik yang diduga berisi potongan jenazah jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Dalam video yang dilansir Al Jazeera Senin (31/12/2018), anggota tim pembunuh tiba di rumah Konsul Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, yang berjarak beberapa meter dari gedung konsulat.
Terdapat seseorang yang membawa kantong plastik besar berwarna hitam memasuki kediaman konsul jenderal, dengan kantong tersebut tak terlihat lagi setelahnya.
Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, MBS Dianggap Lakukan Konsolidasi lewat Reshuffle
Video itu pertama kali dirilis oleh kanal televisi Turki A Haber, dengan sumbernya berasal dari Ferhat Unlu, jurnalis investigasi harian Daily Sabah.
Jurnalis Al Jazeera Sinem Koseoglu dari Istanbul melaporkan, Unlu menyatakan tidak ada bukti kantong plastik itu diambil kembali dari kediaman konsul jenderal.
Koseoglu berkata, otoritas Turki sudah melakukan penggeledahan di kediaman konsul jenderal. Namun ada satu tempat yang belum mereka jamah.
Tempat itu adalah sebuah lubang di kediaman konsul jenderal, di mana Saudi tak mengizinkan Turki melakukan penyelidikan di sana.
"Rilis video terbaru ini jelas mengubah arah penyelidikan," ujar Koseoglu. Direktur Eksekutif Arab Center Washington DC Khalil Jahshan menyebut rekaman itu sangat signifikan.
Menurut Jahshan, rekaman video itu bisa menjadi jawaban dari sebuah pertanyaan penting yang menggelayut: di mana jenazah Khashoggi berada?
"Rekaman itu meninggalkan kesan jenazah Khashoggi berada di kedimana konsul jenderal. Seharusnya penyelidik Turki fokus di sana," terang Jahshan.
Khashoggi dilaporkan menghilang ketika memasuki gedung konsulat pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
Dia dibunuh dan jenazahnya dimutilasi di dalam gedung. Turki menyebut kasus itu sebagai pembunuhan berencana yang dilakukan Saudi.
Riyadh menyanggah klaim tersebut dengan menjelaskan Khashoggi dibunuh oleh "orang tak jelas" setelah sebelumnya mereka bersikukuh dia telah meninggalkan gedung dengan selamat.
Sumber dari penyelidik Turki mengungkapkan perintah membunuh jurnalis 59 tahun itu datang dari pimpinan tertinggi Saudi.
Kecurigaan kemudian mengarah kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Apalagi, Khashoggi dikenal sebagai pengkritik vokal MBS.
Baca juga: CCTV Ungkap Anggota Tim Pembunuh Jamal Khashoggi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.