Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di India hingga Topan di Jepang, Ini 5 Bencana Alam Terburuk di 2018

Kompas.com - 31/12/2018, 12:12 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Bencana alam dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, baik di negara berkembang maupun di negara maju.

Sepanjang tahun 2018 pun tak luput dari pemberitaan mengenai berbagai bencana alam yang terjadi di sejumlah negara di dunia.

Mulai dari banjir di India, angin topan yang melanda Jepang, hingga kebakaran hutan di California, AS.

Berikut ini lima bencana alam selain di Indonesia, yang menyandang predikat terburuk pada 2018, meski tidak selalu berdasarkan banyaknya jumlah korban jiwa.

1. Banjir Terparah di India dalam Satu Abad Terakhir

Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di India pada bulan Agustus lalu telah menelan hingga lebih dari 400 korban jiwa.

Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi selama musim hujan yang telah dimulai sejak bulan Juni di India.

Serangkaian bencana banjir pun terjadi di sejumlah wilayah. Paling parah terjadi di negara bagian Kerala, India selatan.

Tak hanya menelan banyak korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerugian materi yang sangat besar.

Otoritas India menyatakan kerugian akibat kerusakan infrastruktur mencapai 3 miliar dollarAS atau sekitar Rp 43 triliun.

Sementara lebih dari 350.000 warga terpaksa menginap di sekitar 3.000 lokasi pengungsian.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Banjir Terparah di India Capai 400 Orang

Pemandangan Gunung Fuego yang tengah meletus di Guatemala, Minggu (3/6/2018) waktu setempat. Dilaporkan sedikitnya 62 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat letusan Gunung Fuego di Guatemala.AFP PHOTO/ NATIONAL POLICE OF GU Pemandangan Gunung Fuego yang tengah meletus di Guatemala, Minggu (3/6/2018) waktu setempat. Dilaporkan sedikitnya 62 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat letusan Gunung Fuego di Guatemala.
2. Gunung Api di Guatemala Meletus Lima Kali dalam Setahun

Gunung api Fuego di Guatemala meletus hingga lima kali sepanjang tahun 2018. Pertama pada awal Juni dan terakhir di bulan November.

Pada Juni lalu, gunung tersebut meletus dan melepaskan gas beracun. Akibat bencana ini, dilaporkan lebih dari 200 orang tewas dan 200 lainnya hilang.

Badan penanggulangan bencana Guatemala, CONRED, mengatakan, hampir 3.000 warga dari kawasan Escuintla dan dua distrik lainnya terpaksa mengungsi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com