Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: Pidato Tahun Baru Kim Jong Un hingga Kasus Khashoggi

Kompas.com - 31/12/2018, 07:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Tahun 2018 sudah memasuki hari terakhir pada Senin ini (31/12/2018). Beragam peristiwa menarik terjadi di seluruh dunia.

Di antaranya adalah keputusan Amerika Serikat (AS) meresmikan kantor kedutaan besar mereka di Yerusalem pada Mei lalu.

Kemudian kisah 12 tim anggota sepak bola remaja beserta seorang pelatih yang terperangkap di sebuah goa di Thailand, dan diselamatkan setelah tim penyelamat dari berbagai negara berkumpul.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan lima peristiwa yang disorot dunia sepanjang 2018.

1. Pidato Tahun Baru Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un melontarkan pernyataan mengejutkan ketika memberikan pidato pada Tahun Baru (1/1/2018).

Saat itu, Kim menyatakan dia siap membuka pintu dialog dengan tetangganya Korea Utara (Korut). Dia menyatakan dua negara harus meningkatkan relasi dalam usaha melakukan reunifikasi.

Sebagai bentuk keseriusan ucapannya, Kim siap mengirimkan delegasi untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang 9-25 Februari 2018.

Baca juga: Kim Jong Un Ajak Korsel Berdialog

Tawaran Kim langsung mendapat sambutan dari Seoul yang mengajukan penawaran untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi pada 9 Januari.

Pada hari pertemuan di zona demiliterisasi Panmunjom, beberapa keputusan pun didapat. Antara lain Korut bakal mengirimkan delegasi yang terdiri dari para petinggi hingga tim seni.

Setelah pertemuan tingkat tinggi itu, Presiden Korsel Moon Jae-in menawarkan untuk menggelar pertemuan dengan Kim.

Pertemuan tersebut, kata Moon, merupakan usaha untuk menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea. Yakni melalui denuklirisasi Korut.

Seakan merespon pernyataan Moon, Kim kemudian mengutus adiknya, Kim Yo Jong, untuk menghadiri pesta pembukaan Olimpiade Musim Dingin.

Kedatangan Kim Yo Jong tersebut juga membawa surat sang kakak kepada Moon, yang berisi ajakan untuk menghelat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea.

Kedua pemimpin akhirnya melangsungkan pertemuan di Panmunjom pada 27 April dan mendeklarasikan kesepakatan Panmunjom.

Pertemuan itu semakin mencairkan hubungan anta-dua negara. Setelah itu Kim dan Moon bertemu kembali pada 26 Mei dan 18-20 September.

Selain itu, pertemuan itu juga memberikan jalan bagi perundingan lain. Termasuk pertemuan dengan Presiden Amerika Serikt (AS) Donald Trump.

Pertemuan itu merupakan momen bersejarah karena sebelum Trump, belum pernah ada presiden aktif AS yang bisa bertemu secara langsung dengan Pemimpin Korut.

Keduanya melangsungkan perundingan di Singapura pada 12 Juni, dan menghasilkan kesepakatan antara lain denuklirisasi Semenanjung Korea.

Selain itu, Korut juga sepakat untuk memulangkan jenazah tentara AS yang gugur di wilayahnya selama Perang Korea (1950-1953).

Baca juga: Pidato Tahun Baru Kim Jong Un: Harapan Perdamaian di Semenanjung Korea

2. Peresmian Kedutaan Besar AS di Yerusalem
Pada 14 Mei lalu, Amerika Serikat meresmikan kedutaan besar mereka di Yerusalem yang dilakukan penasihat Gedung Putih sekaligus putri Presiden Donald Trump, Ivanka.

Peresmian itu merupakan respon Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017, dan menyatakan bakal memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Israel mengklaim 33 negara menghadiri pembukaan kedubes AS. Antara lain Paraguay, Austria, Tanzania, Republik Ceko, hingga Thailand.

Baca juga: Putri Trump Hadiri Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem

Peresmian tersebut mendapat sikap kontra dari warga Palestina yang menggelar demonstrasi yang berujung bentrokan dengan aparat Israel di 13 lokasi.

Otoritas Palestina menyebut, pasukan Israel menewaskan 55 orang, melukai 2.700 orang, dan disebut hari paling berdarah di Gaza sejak perang 2014.

Selain itu, pemerintah Palestina juga melaporkan AS ke Mahkamah Internasional dengan tudingan Washington telah melanggar Konvensi Wina 1961.

Sesuai dengan Rencana PBB untuk Palestina di 1947 dan sejumlah resolusi PBB lainnya, Yerusalem harus dijadikan corpus separatum.

Artinya Yerusalem harus ditempatkan berdasarkan "lembaga terpisah" di bawah pengawasan internasional. Namun, Palestina menuduh Israel menggunakan kekerasan untuk merebut Yerusalem.

Mereka mendesak Washington untuk membatalkan pengesahan kantor kedubes di Yerusalem, dan mengembalikannya ke Tel Aviv.

Baca juga: 33 Negara Ini Diklaim Israel Hadiri Peresmian Kedubes AS di Yerusalem

3. Tim Sepak Bola Remaja Thailand Terperangkap di Goa
Sebanyak 12 orang anggota tim sepak bola Mu Pa (Wild Boar) dan seorang pelatih terjebak dalam Goa Tham Luang pada 23 Juni.

Mereka akhirnya ditemukan dua penyelam Inggris, Rick Stanton dan John Volanthen, setelah operasi pencarian memasuki hari kesembilan.

Kabar ke-12 remaja dan pelatih mereka, Ekapol Chanthawong, menjadi perhatian dunia dan membuat tim penyelamat dari berbagai negara berdatangan.

Baca juga: Akhirnya, Seluruh Tim Sepak Bola Remaja yang Terjebak di Goa Keluar

Ke-12 remaja yang berusia antara 11-16 tahun itu kemudian menjalani pelatihan berenang dan menyelam untuk membantu mereka keluar dari goa.

Tim penyelamat harus berpacu dengan waktu karena hujan deras pada saat itu menyebabkan permukaan air di goa terus meninggi.

Operasi untuk menyelamatkan 13 anggota Mu Pa itu pertama dilaksanakan pada Minggu (8/7/2018), dan sukses mengeluarkan empat remaja.

Kemudian dalam penyelamatan Senin (9/7/2018), mereka berhasil mengeluarkan empat lagi dengan puncaknya Rabu (10/7/2018), lima orang tersisa berhasil dikeluarkan.

Dalam operasi internasional tersebut, seorang penyelam yang bernama Saman Kunan gugur pada 6 Juli ketika membantu menyalurkan suplai oksigen.

Setelah peristiwa tersebut, pelatih Chanthawong atau yang akrab disapa Ake membeberkan alasan mereka untuk mengunjungi Goa Tham Luang tersebut.

Ake menuturkan, mereka belum pernah mengadakan kegiatan kelompok selepas latihan, dan berniat mengelilingi goa selama satu jam.

Namun hujan deras yang turun menyebabkan goa terendam dan mengharuskan mereka berjalan lebih jauh untuk mencari tempat istirahat.

Pasca-operasi penyelamatan mereka, ke-12 anggota tim Mu Pa dan Ake mendapat undangan dari seluruh dunia. Antara lain hadir di acara Ellen DeGeneres.

Baca juga: Tim Bola yang Diselamatkan dari Goa Tampil di Acara Ellen DeGeneres

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com