Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Salahkan Partai Demokrat atas Kematian Dua Bocah Migran

Kompas.com - 30/12/2018, 19:24 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,Fox News

 WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut kematian dua bocah migran dalam tahanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) akibat kesalahan Partai Demokrat.

"Setiap kematian anak-anak atau orang lain di perbatasan sepenuhnya kesalahan Demokrat dan kebijakan imigrasi mereka," kicaunya di Twitter, Sabtu (29/12/2019).

Trump menilai, kebijakan imigrasi memungkinkan migran melakukan perjalanan panjang dengan harapan dapat memasuki AS secara ilegal.

Baca juga: AS Sedang Shutdown, Trump Pilih Tak Rayakan Tahun Baru

"Mereka tidak bisa. Jika kita tidak memilih tembok, mereka bahkan tidak akan mencoba," imbuhnya.

 

CNN melaporkan, seorang bocah laki-laki usia 8 tahun asal Guatemala meninggal dunia pada malam Natal di Gerald Champion Regional Medical Center di Alamogordo, New Mexico.

Bocah itu diidentifikasi sebagai Felipe Gomez Alonzo. Dia sempat dibawa ke rumah sakit setelah petugas perbatasan melihat tanda-tanda penyakit dalam dirinya.

"Anak itu ditahan selama 90 menit tambahan untuk pemeriksaan dan kemudian dikeluarkan dari rumah sakit pada 24 Desember sore dengan resep amoxicilin dan Ibuprofen," demikian pernyataan CBP.

Diwartakan Fox News, petugas perbatasan mendapati Alonzo menderita batuk-batuk .Dia didiagnosis menderita demam dan suhu tubuhnya mencapai 103 derajat Fahrenheit.

Setelah mendapat dengan resep obat, dia masih sakit dan selanjutnya meninggal di rumah sakit.

Alonzo meninggal dunia usai kematian bocah perempuan usia 7 tahun bernama Jakelin Caal Maquin pada bulan ini.

Gadis cilik yang juga berasal dari  Guatemala itu mengalami dehidrasi karena tidak makan atau minum selama beberapa hari sebelum dia ditahan.

Baca juga: Trump Ancam Tutup Perbatasan Meksiko jika Tak Bisa Bangun Tembok

Seperti diketahui, keinginan Trump untuk menekan pembangunan tembok perbatasan menyebabkan terjadinya "shutdown" di pemerintahan.

Hal tersebut terjadi setelah buntunya soal pendanaan tembok perbatasan antara Partai Republik dan Partai Demokrat, sesuai dengan janji kampanye Trump pada 2016 lalu.

Trump meminta pendanaan senilai 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 72,8 triliun, namun Demokrat tidak akan sepakat jika biaya keamanan perbatasan melebihi 1,3 miliar dollar AS atau Rp 18,9 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,Fox News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com