Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: 5 Tragedi Kecelakaan Transportasi Fatal di Dunia

Kompas.com - 30/12/2018, 14:01 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Sebentar lagi akan tiba di penghujung tahun 2018. Berbagai peristiwa kecelakaan transportasi baik skala kecil dan besar dari seluruh dunia memenuhi pemberitaan.

Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pada Oktober lalu bahkan disebut sebagai kecelakaan terparah kedua dalam sejarah penerbangan di Indonesia.

Sementara itu, kecelakaan yang melibatkan limosin di New York menjadi kecelakaan transportasi mematikan di Amerika Serikat dalam hampir satu dekade.

Menengok kembali insiden selama 2018, berikut ini lima kecelakaan transportasi terburuk dari berbagai negara:

Seorang petugas pemadam kebakaran menarik selang di samping gerbong kereta terguling, setelah terjadi kecelakaan di dekat Kroonstad di provinsi Free State, Afrika Selatan, Kamis (4/1/2018). (AFP via VOA) Seorang petugas pemadam kebakaran menarik selang di samping gerbong kereta terguling, setelah terjadi kecelakaan di dekat Kroonstad di provinsi Free State, Afrika Selatan, Kamis (4/1/2018). (AFP via VOA)
Kecelakaan kereta api di Afrika Selatan

Di awal tahun, Afrika Selatan dikejutkan dengan kecelakaan yang melibatkan kereta penumpang dan truk.

Kereta penumpang terbakar setelah bertabrakan dengan truk yang menyeberang di persimpangan jalur kereta dengan jalan, di pedesaan Kroonstad, Free State, Afrika Selatan, pada 4 Januari 2018.

Baca juga: Kereta Hantam Truk di Afrika Selatan, 18 Penumpang Tewas dan 260 Luka

Sebanyak 18 orang tewas dan 254 orang lainnya mengalami luka-luka. Insiden tersebut menyebabkan beberapa gerbong keluar dari jalur.

Api yang mulai membakar gerbong membuat penumpang panik dan berupaya melarikan diri.

Tim penyelamat dan tentara berada di sekitar pesawat milik maskapai US-Bangla yang mengalami kecelakaan di bandara Tribuvhan, Kathmandu, Nepal, Senin (12/3/2018).Saroj BASNET / AFP Tim penyelamat dan tentara berada di sekitar pesawat milik maskapai US-Bangla yang mengalami kecelakaan di bandara Tribuvhan, Kathmandu, Nepal, Senin (12/3/2018).
Kecelakaan pesawat di Kathmandu

Sebanyak 51 nyawa melayang akibat kecelakaan pesawat milik maskapai US-Bangla Airlines dari Bangladesh di Bandara Tribuvhan, Kathmandu, Nepal, 12 Maret 2018.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, pada Agustus lalu, pihak berwenang mengungkap fakta mengenai kondisi emosional kapten pilot

Kapten Abid Sultan dilaporkan menangis dan bersin beberapa kali dalam penerbangan itu.

Selama penerbangan singkat dari Dhaka ke Kathmandu, Sultan berbicara tanpa henti untuk mengesankan juniornya di kokpit mengenai kompetensi dan kecakapannya.

Baca juga: Pilot Tertekan dan Menangis Jadi Penyebab Kecelakaan Pesawat di Nepal

Sementara, co-pilot bernama Prithula Rashid justru mempertanyakan reputasi sang pilot sebagai seorang instruktur yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com