Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sedang Shutdown, Trump Pilih Tak Rayakan Tahun Baru

Kompas.com - 29/12/2018, 17:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih melewatkan perayaan Tahun Baru di propertinya di Mar-a-Lago. Florida.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Kantor Manajemen dan Bujet (OMB) Mick Mulvaney kepada program Fox & Friends, dilansir CNN Sabtu (29/12/2018).

Mulvaney yang menjadi kandidat Kepala Staf Gedung Putih berkata, Trump memilih tinggal di Washington setelah pemerintahannya mengalami penutupan layanan (shutdown) parsial.

Baca juga: Trump Ancam Tutup Perbatasan Meksiko jika Tak Bisa Bangun Tembok

"Tuan Presiden sudah berada di sini (Gedung Putih) sepanjang pekan," kata Mulvaney. Dia berujar Trump sebenarnya berniat menghabiskan 16 hari di Mar-a-Lago.

Selain merayakan Natal, dia sempat berkata ingin menyambut acara perayaan Tahun Baru dan bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tak dijumpainya.

Namun presiden 72 tahun itu memilih tinggal di Gedung Putih setelah shutdown parsial mulai terjadi pada Sabtu tengah malam pada pekan lalu (22/12/2018).

"Dia sudah membatalkan acara perayaan Natal. Kini dia juga harus membatalkan agenda perayaan Tahun Baru," kata Mulvaney dikutip New York Post.

Mulvaney melanjutkan, Ibu Negara Melania beserta putra mereka Barron meninggalkan Trump dan berangkat menuju ke Mar-a-Lago.

Sementara penasihat Gedung Putih Ivanka dan Jared Kushner, anak serta menantu Trump, memilih berlibur terpisah ke sebuah klub privat.

Shutdown terjadi setelah kubu oposisi Partai Demokrat menolak proposal 5 miliar dollar AS, atau Rp 72,7 triliun, untuk membangun tembok di perbatasan Meksiko.

Namun Demokrat hanya bersedia memberikan 1,3 miliar dollar AS, sekitar Rp 18,9 triliun, dan membuat Trump menolak menandatangani sebagian pengeluaran negara.

Pada Malam Natal (24/12/2018), Trimp sempat mengunggah kicauan mengeluhkan dia sendirian di Gedung Putih menunggu Demokrat untuk membuat kesepakatan.

Kemudian pada Jumat (28/12/2018), Trump kembali berkicau dan melontarkan ancaman bakal menutup sepenuhnya perbatasan dengan Meksiko jika dana pembangunan tembok tak diberikan.

"Saya kira Presiden bakal melakukannya (menutup tembok perbatasan)," terang Mulvaney seraya menambahkah, dia menuding Pemimpin Minoritas Kongres Nancy Pelosi.

Baca juga: Shutdown Pemerintah AS Bakal Berlanjut hingga Akhir Tahun

Mulvaney menganggap Pelosi telah menggagalkan negosiasi dan menyindir politisi 78 tahun itu tak bisa kelihatan lemah di hadapan partainya.

Nada lebih lembut diutarakan Mulvaney kepada Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer bersedia untuk melakukam kompromi dengan Trump.

Akibat shutdown ini, para pegawai sembilan dari 15 kementerian dan badan negara termasuk Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Kehakiman tak digaji.

Ini merupakan shutdown ketiga yang terjadi di AS sepanjang Trump menjabat. Shutdown pertama terjadi pada Januari lalu, atau tepat setahun dia menjabat.

Baca juga: Trump: Shutdown Tak Berhenti Sebelum Saya Mendapat Tembok Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com