Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Supersonik hingga Kapal Nuklir, Ini 5 Proyek Luar Biasa Uni Soviet

Kompas.com - 28/12/2018, 16:13 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Pesawat ulang alik dibangun pada 1973 untuk menandingi program pesawat ulang alik Amerika yang mampu membawa kru dan kargo ke orbit bumi.

Pembangunan membutuhkan upaya besar-besaran, melibatkan sekitar 2,5 juta orang dari seluruh Uni Soviet. Penerbangan pertama dijadwalkan untuk tahun 1984, tetapi harus direnovasi kembali.

Baca juga: Bukan Airbus A380, Inilah Pesawat Terbesar di Dunia

Pada 1988 akhirnya Buran mampu mengepakkan sayapnya ke angkasa. Pesawat ini terbang menggunakan roket Energia milik Uni Soviet.

Penerbangan Buran yang pertama dan satu-satunya adalah mengelilingi Bumi dua kali dalam empat jam, dan mendarat dengan selamat. Penerbangan ini dilakukan tanpa awak.

Ketika Uni Soviet runtuh, ekonomi memaksa program ini harus berhenti sampai tahun 1993.

3. Antonov-225 Mriya

Pesawat ini dibangun dengan tujuan awal membawa pesawat ruang angkasa Uni Soviet. Dengan panjang 84 meter dan lebar sayap 88,4 meter, Antonov-225 Mriya menjadi salah satu pesawat terbesar yang ada.

Hanya satu pesawat An-225 yang pernah diselesaikan oleh perusahaan penerbangan Antonov.

Pesawat ini dinamai Mriya yang berarti mimpi dalam bahasa Ukraina. Pada 1988, pesawat ini memulai penerbangan perdananya.

Setelah keberhasilan ini, perusahaan Antonov segera merencanakan untuk membuat tiga pesawat An-225. Pada 1989 konstruksi persawat kedua pun dimulai.

Sayangnya, konstruksi alat transportasi ini tidak pernah selesai. Pesawat ini mampu mengangkat 390 ton kargo melalui jalur udara.

Satu-satunya Mriya yang masih beroperasi hingga hari ini, dioperasikan oleh Ukraina Antonov Airlines dan dikontrak untuk membawa peralatan industri dan militer besar-besaran.

4. KM (Monster Laut Kaspia)

Sebelum Mriya, rekor pesawat terbesar dan terberat dipegang oleh KM. Pesawat ini dibangun pada 1960-an.

Karena tak untuk membawa muatan yang terlalu tinggi ke udara, pesawat ini dirancang untuk terbang rendah memanfaatkan peningkatan gaya yang dihasilkan antara sayap dan permukaan tanah atau air.

Dijuluki sebagai "Monster Laut Kaspia", prototipe ini dapat mengangkut hingga 304 ton kargo dan melaju dengan kecepatan lebih dari 400 km/jam (250 mph).

Pengembangan ini memang tak dipublikasikan ke umum dan menjalani 15 tahun penerbangan uji coba di Laut Kaspia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com