Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Unggah Video Berisi Wajah Anggota Navy SEAL di Twitter

Kompas.com - 27/12/2018, 16:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan mengunggah video di Twitter yang memperlihatkan wajah anggota pasukan khusus Navy SEAL saat berkunjung ke Irak.

Video yang diunggah di Twitter Rabu (26/12/2018) memperlihatkan Trump dan Ibu Negara Melania bersalaman dan berfoto bersama sejumlah personel militer di Pangkalan Al-Assad Irak.

Dilansir Newsweek, video itu berdurasi 1 menit 23 detik dan menggunakan latar musik "God Bless the USA" yang dipopulerkan Lee Greenwood.

Baca juga: Trump Lakukan Kunjungan Kejutan ke Pasukan AS di Irak

Setelah bersalaman, Trump serta Melania berfoto bersama para prajurit yang masih mengenakan peralatan tempur lengkap, termasuk perlengkapan penglihatan malam.

"Melania dan saya merasa terhormat bisa mengunjungi pasukan luar biasa ini di Pangkalan Al-Assad Irak. Tuhan memberkati AS," demikian keterangan di Twitter Trump.

Dalam sebuah laporan kunjungan, Trump memberikan pidatonya kepada sekitar 100 personel pasukan elite yang diterjunkan dalam operasi tempur di Suriah dan Irak.

Laporan itu menyatakan Trump sempat ingin selfie dengan Letnan Komandan AL Kyu Lee. Namun, Lee sempat berujar dia adalah pendeta Tim Lima Navy SEAL yang bermarkas di Coronado, California.

"Hei, jika begitu, mari kita mengambil foto bersama," ujar Lee menirukan perkataan presiden ke-45 dalam sejarah AS tersebut.

Malcolm Nance, mantan spesialis intelijen AL dengan pengalaman di Irak menuturkan unggahan itu merupakan pelanggaran prosedur tradisional.

Nance berujar, prosedur itu didesain untuk melindungi identitas anggota pasukan khusus AS, terutama tatkala mereka diterjunkan ke medan perang.

Dia menjelaskan, biasanya fotografer resmi bakal memburamkan wajah maupun segala identitas yang melekat karena pekerjaan mereka begitu sensitif.

Mengungkap mereka secara santai di media yang tidak resmi, bahkan oleh presiden sekalipun, kata Nance bakal memberi kesulitan jika anggota itu mengalami masalah.

Baca juga: Dua Anggota Navy Seal Diduga Bunuh Personel Angkatan Darat

"Misalnya ditangkap pasukan sebuah negara yang sedang bermusuhan atau kelompok teroris. Mereka tidak akan bisa menyangkal siapa pasukan itu atau apa yang dia lakukan," terangnya.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan anonim berkata pengerahkan sebuah pasukan khusus merupakan kebijakan yang sangat rahasia.

Karena itu, identitas setiap anggota sangat dijaga untuk melindungi setiap konflik di mana Washington terlibat di dalamnya.

Bahkan jika harus melakukan pengawalan wakil presiden atau anggota Kongres AS, setiap anggota pasukan khusus harus diburamkan atau ditutupi wajahnya.

"Saya tidak ingat kapan terakhir kali seorang anggota pasukan khusus berpose dengan wajah mereka yang kelihatan ketika terjun di medan perang," terang pejabat itu.

Ketika coba dikonfirmasi, Pentagon meminta agar pertanyaannya diarahkan ke tim komunikasi Gedung Putih yang belum juga memberikan pernyataan.

Trump melakukan kunjungan rahasia ke Irak selama sekitar tiga jam. Kunjungan itu merupakan yang pertama sejak dia terpilih sebagai presiden pada 2016.

Baca juga: Navy Seal Selidiki Personelnya yang Nyambi Main Film Porno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com