Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Gelar Pembicaraan dengan Taliban

Kompas.com - 26/12/2018, 17:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Pejabat keamanan nasional Iran mengatakan, negaranya tengah menggelar pembicaraan dengan kelompok Taliban.

Media Tasnim mengutip Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani, seperti dilansir AFP Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Taliban Rayakan Rencana AS Tarik Pasukan dari Afghanistan

"Pemerintah Afghanistan sudah mendapat pemberitahuan tentang tindakan kami. Saat ini, pembicaraan masih berlangsung," kata Shamkhani.

Dia memberitahukan rencana tersebut kepada Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan Hamdullah Mohib saat berkunjung ke Kabul.

Shamkhani menjelaskan, Iran melangsungkan perundingan dengan Taliban untuk membantu memberikan solusi atas konflik yang terjadi di Afghanistan.

"Iran merupakan salah satu pilar kestabilan di kawasan dan kerja sama dua negara jels bakal memperbaiki isu keamanan Afghanistan," tutur Shamkhani.

Pengumuman itu keluar setelah rekonsiliasi pembicaraan antara Taliban dengan Amerika Serikat (AS) di Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.

Taliban menyatakan selain Iran dan AS, mereka juga menggelar pembicaraan dengan UEA, Pakistan, dan Arab Saudi. Namun menolak bertemu dengan perwakilan Afghanistan.

Upaya diplomatik itu terjadi setelah Washington berusaha mencari cara mengakhiri konflik berusia 17 tahun tersebut.

Sumber dari internal pemerintahan AS menyatakan Presiden Donald Trump mempertimbangkan menarik setengah pasukan yang bermarkas di Afghanistan.

Iran sebelumnya bekerja sama dengan AS dan negara Barat lainnya untuk menghancurkan Taliban sejak AS memimpin invasi pada 2001 silam.

Namun negara Barat maupun pejabat Afghanistan menuduh Garda Revolusi Iran dalam beberapa tahun terakhir berusaha meningkatkan hubungan dengan Taliban.

Teheran belum memberi sikap terkait rencana penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Namun mereka memuji langkah Washington memulangkan militer di Suriah.

"Keberadaan pasukan AS sejak awal, pada prinsipnya, sudah salah dan merupakan tindakan yang tidak logis," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Bahram Ghasemi.

Baca juga: Jika Anda Taliban, Natal Datang Lebih Awal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com