Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi "Boxing Day", Perayaan yang Bermula dari Kelas Pekerja Inggris

Kompas.com - 26/12/2018, 15:46 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menerima hadiah merupakan hal yang ditunggu banyak orang saat Natal. Ada berbagai macam hadiah yang diberikan, baik itu barang, uang, maupun voucher liburan.

Pemberian hadiah juga tak serta-merta dilakukan pada hari-H. Ada juga yang diberikan sebelumnya maupun sehari sesudahnya.

Sehari sesudah Natal biasanya menjadi momen yang paling berharga bagi pekerja-pekerja di Inggris. Pasalnya, para pekerja menerima hadiah dari bos atau perusahaan yang mempekerjakan mereka.

Hari di mana pekerja mendapatkan hadiah biasanya diperingati sebagai "Boxing Day" yang bertepatan dengan 26 Desember. Mereka mendapatkan hadiah yang banyak dikenal dengan sebutan "kotak natal".

Dilansir dari History.com, Boxing Day tak ada kaitannya dengan baku-hantam atau tinju antar-kelompok. Boxing Day lebih mengedepankan pemberian dari seseorang kepada seseorang baik itu karena jasa maupun prestasi yang telah dicapai.

Adapun "boxing" yang dimaksud adalah merujuk pada kata "box" yaitu "kotak", tempat penyimpanan hadiah.

Oleh sebab itulah, momen Boxing Day menjadi sesuatu yang menyenangkan terutama bagi orang-orang yang tinggal di Inggris. Ketenaran akan momen ini, mengakibatkan banyak negara-negara yang mengikuti tradisinya.

Berawal dari sini akhirnya diadopsi di Australia, Kanada, Jamaika, Afrika Selatan, Irlandia dan Selandia Baru yang mendedikasikan hari itu sebagai acara belanja.

Baca juga: Tradisi Natal Unik di Keluarga Kerajaan Inggris

Asal muasal Boxing Day

Natal merupakan Hari Raya yang memberikan kedamaian. Ada beberapa teori yang menguatkan alasan, kenapa hari setelah Natal banyak menyebutnya sebagai Boxing Day.

Teori yang pertama yakni ketika Natal berlangsung, seseorang pekerja biasanya diberikan kebebasan untuk berkumpul dan mengunjungi keluarga mereka.

Namun, ada juga yang harus lembur dan merelakan itu semua pada 25 Desember. Oleh sebab itu, para pekerja akan mendapatkan kotak dibawa pulang dengan makanan, bonus, dan hadiah sebagai ganti karena telah bekerja ketika Natal.

Dilansir dari The Sun, teori lain mengenai Boxing Day juga ada pada era Victoria, di mana gereja sering menyediakan kotak bagi umat untuk menyumbangkan uang mereka. Uang yang terkumpul untuk kepentingan umat dan orang yang tak mampu.

Ada juga teori kebiasaan bagi para pedagang di Inggris untuk mengumpulkan kotak yang berisikan uang atau hadiah pada hari kerja pertama setelah Natal sebagai ucapan terima kasih atas pelayanan yang baik selama setahun.

Selain pedagang, ada juga sumber yang mengatakan pada 1833 bangsawan dan penguasa Inggris membagikan "kotak natal" yang sering diisi dengan uang, hadiah, dan makanan kepada pelayan dan kayawan rumah tangga karena telah bekerja pada bulan Desember.

Berbagai teori yang bermunculan itu merujuk intinya, asal muasal dari Boxing Day berkaitan dengan pemberian seseorang kepada para pekerja yang telah bekerja lembur ketika Natal.

Baca juga: Sembunyikan Sapu hingga Bersepatu Roda, Ini 6 Tradisi Unik Natal Dunia

Boxing Day saat ini

Selain menerima hadiah, momen Boxing Day merupakan waktu yang tepat untuk dihabiskan bersama keluarga atau teman, terutama yang menikmati Hari Natal karena bekerja.

Di zaman modern hari ini, Boxing Day erat kaitannya dengan pertandingan olahraga dan perbelanjaan.

Bagi seseorang yang tinggal di Inggris, mereka bisa menyaksikan permainan sepak bola sekaligus berbelanja (banyak diskon). Di Liga Inggris, laga boxing day biasanya menjadi momen krusial untuk menentukan posisi paruh musim.

Boxing Day juga merupakan waktu ketika orang-orang Inggris menunjukkan "hal gila" mereka. Antara lain, ikut ambil bagian dalam tradisi yang aneh untuk mengarungi Selat Inggris, lari dan juga ajang acara amal lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com