Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sinterklas, Legenda Eropa yang Populer di Amerika...

Kompas.com - 24/12/2018, 17:29 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat yang ditunggu oleh anak-anak dalam menyambut Natal adalah menerima pemberian hadiah dari Santa Claus. Di Indonesia, Santa Claus dikenal sebagai Sinterklas, ikon yang menjadi penanda bahwa Natal akan tiba.

Selama ini Sinterklas lekat dengan sosok pria berperut besar yang menggunakan pakaian merah dan berjenggot putih. Sinterklas digambarkan terbang ke angkasa menggunakan kereta luncur yang ditarik oleh beberapa rusa

Sebagai ikon Natal, Sinterklas memiliki sejarahnya sendiri. Saat ini, ia dianggap sebagai orang yang periang yang memberikan hadiah-hadiah pada malam Natal.

Cerita mengenai Sinterklas sudah ada dari abad ke-3 hingga sekarang. Seperti apa? Berikut paparannya:

Legenda Saint Nicholas

Legenda Sinterklas bisa kita telusuri kembali ratusan tahun yang lalu, merujuk kepada seorang biarawan bernama Saint Nicholas. Banyak catatan sejarah menuliskan bahwa Nicholas dilahirkan sekitar 280 M di Patara, dekat Myra di Turki.

Dilansir dari History.com, Saint Nicholas memiliki banyak legenda. Dikatakan bahwa dia memberikan semua kekayaan warisannya dan melakukan perjalanan ke perdesaan untuk membantu orang miskin dan sakit.

Salah satu kisah Saint Nicholas yang paling terkenal adalah saat ia menyelamatkan tiga bersaudari miskin yang terbebas dari penjualan budak dan pelacuran yang dilakukan oleh ayahnya.

Baca juga: Sinterklas Nyata, Arkeolog Klaim Temukan Makamnya

Selama bertahun-tahun, popularitas Nicholas menyebar dan dia dikenal sebagai pelindung anak-anak dan pelaut.

Setiap 6 Desember atau hari kematiannya, selalu diperingati oleh berbagai budaya. Hari itu dipercaya untuk melakukan acara besar ataupun pernikahan.

Memasuki era Renaissance atau zaman pencerahan Eropa, Saint Nicholas adalah orang suci paling populer di Eropa. Bahkan setelah Reformasi Protestan, Saint Nicholas mempertahankan reputasi positifnya, terutama di sekitar wilayah Belanda.

Sinterklas menuju New York

Saint Nicholas dikenal dalam dalam budaya populer Amerika Serikat menjelang akhir abad ke-18. Pada Desember 1773 dan 1774, surat kabar New York mewartakan bahwa sekelompok keluarga Belanda telah berkumpul untuk menghormati peringatan kematiannya.

Nama Santa Claus kemudian berevolusi dari menjadi Sinter Klaas, bentuk singkat dari Sint Nikolaas, bahasa Belanda untuk Saint Nicholas.

Baca juga: Ternyata Santa Klaus dan Sinterklas Berbeda, Kok Bisa?

Pada 1804, John Pintard, anggota New York Historical Society, membagikan potongan kayu Saint Nicholas pada pertemuan tahunan masyarakat.

Latar belakang dalam ukiran itu berisi gambar-gambar Sinterklas yang sekarang sudah tidak asing lagi. Ini termasuk kaus kaki yang penuh dengan mainan dan buah yang digantung di atas perapian.

Pada 1809, Washington Irving membantu mempopulerkan cerita Sinter Klaas ketika ia menyebut Saint Nicholas sebagai santo pelindung New York dalam bukunya, The History of New York.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com