Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2018, 11:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,TASS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pesan dukungan kepada Indonesia atas bencana tsunami Selat Sunda.

Dalam sebuah kicauan di Twitter, Minggu (23/11/2018), Trump menyebut bencana tsunami sebagai kehancuran tidak bisa dibayangkan.

"Lebih dari dua ratus orang tewas dan hampir seribu orang terluka atau hilang. Kami berdoa untuk pemulihan dan penyembuhan. Amerika bersamamu," kicaunya.

Pada bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Trump juga sempat menampaikan belasungkawa kepada Indonesia.

Baca juga: Akhirnya Didapatkan, Skenario Terkuat Tsunami Selat Sunda dan Dasarnya

Dengan mengutip salah satu temannya yang meneliti bencana alam, pria berusia 72 tahun itu mengatakan tsunami merupakan bencana paling buruk di antara bencana alam lainnya.

Selain Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan duka cita kepada Presiden Joko Widodo atas bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu malam lalu.

"Rusia juga bersedih terhadap negara sahabat, Indonesia," katanya seperti dikutip dari TASS.

"Saya menyampaikan simpati dan dukungan yang tulus kepada kerabat dan teman-teman yang tewas dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka dalam bencana alam ini," imbuhnya.

Sejauh ini, PBB dan Uni Eropa berjanji akan memobilisasi dukungan kemanusiaan jika diminta oleh pemerintah Indonesia.

"PBB siap mendukung upaya penyelamatan dan bantuan yang dipimpin pemerintah," kata juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

Baca juga: Pertamina Kirim 27.000 Elpiji ke Lokasi Terdampak Tsunami Selat Sunda

Seperti diketahui, penanganan darurat terus dilakukan di wilayah yang terdampak tsunami di Selat Sunda.

Data sementara hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WiB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang dilaporkan hilang, dan 11.687 orang mengungsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP,TASS
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com