Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Pembunuhan Khashoggi, Saudi akan Reformasi Badan Intelijennya

Kompas.com - 23/12/2018, 19:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber UPI

RIYADH, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi berencana untuk mereformasi badan-badan intelijennya usai terjadinya kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Reformasi dilakukan untuk memastikan badan-badan intelijen Arab Saudi selaras dengan kebijakan keamanan nasional, hukum internasional, dan hak asasi manusia.

Diberitakan media pemerintah Saudi, Kamis (20/12/2018), sebuah komite reformasi telah menggelar pertemuan tiga pekan usai kematian Khashoggi di awal Oktober.

Pihak berwenang telah mengatakan bahwa jurnalis tersebut dibunuh oleh beberapa orang berkewarganegaraan Arab Saudi saat mengunjungi kantor konsulat di Istanbul, Turki.

Meski demikian, nama Khashoggi tidak disebutkan dalam laporan Lembaga Pers Saudi (SPA) tentang rencana pemerintah dalam melakukan reformasi badan intelijen.

Baca juga: Arab Saudi Sebut Senat AS Telah Campur Tangan

Menurut SPA, pemerintah Saudi akan membentuk empat departemen intelijen baru, untuk strategi dan pengembangan, urusan hukum, peninjauan internal, serta kegiatan intelijen.

Dilaporkan media itu, tujuan restrukturisasi dan reformasi lembaga intelijen tersebut adalah untuk menemukan celah dalam struktur organisasi, kemudian merekomendasikan solusi.

"Kerajaan Arab Saudi menyatakan akan melanjutkan pengembangan dan menata lembaga-lembaganya sebagai bagian dari strategi untuk mengembangkan sistem pemerintahan, terutama terhadap badan-badan keamanan dan intelijen, demi mencapai praktik internasional terbaik," tulis laporan media tersebut.

Kematian Jamal Khashoggi, seorang kolumnis di Washington Post, disebut berkaitan dengan sikapnya yang sering mengkritisi pemerintahan dalam Kerajaan Arab Saudi.

Banyak pihak yang menyebut pemerintah Saudi berada di belakang kasus pembunuhan ini, mengundang kritik dan kecaman dari masyarakat internasional.

Pemerintah Saudi yang semula membantah adanya kasus pembunuhan kemudian mengubah pernyataannya dan mengakui Khashoggi telah dibunuh di konsulat di Istanbul.

Baca juga: CCTV Ungkap Anggota Tim Pembunuh Jamal Khashoggi

Namun Riyadh dengan tegas membantah tudingan banyak pihak yang menyebut Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman terlibat dalam kasus pembunuhan.

Intelijen AS dan sejumlah pemerintah negara-negara Barat termasuk dalam pihak yang mencurigai adanya peran petinggi pemerintah Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi.

Namun Presiden AS Donald Trump dalam pernyataannya menegaskan, tidak ada bukti yang secara langsung menghubungkan putra mahkota Saudi dengan komplotan tersangka pembunuh Khashoggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber UPI
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com