Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Mulai Kirim Pasukan Militer ke Suriah Utara

Kompas.com - 23/12/2018, 10:05 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Turki dilaporkan telah mulai mengirimkan militernya ke Suriah utara, dekat dengan kawasan yang dikuasai pasukan Kurdi, pada Sabtu (22/12/2018).

Pengerahan pasukan militer tersebut menyusul pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang mengatakan bakal memulai operasi militer baru ke wilayah Suriah.

"Sekitar 35 tank dan persenjataan berat lainnya, dibawa menggunakan kapal pengangkut tank melintasi perbatasan Jarablos pada sore hari," kata Rami Abdel Rahman, kepada Observatorium Hak Asasi Manusia untuk Suriah, pada Sabtu (22/12/2018).

"Mereka menuju kawasan dekat dengan Sungai Sajour, antara Jarablos dengan Manbij, tidak jauh dari garis depan penempatan pasukan Kurdi dari Dewan Militer Manbij," tambahnya, seperti dilansir AFP.

Baca juga: Kurdi Suriah Bisa Berhenti Perangi ISIS jika Diserang Turki

Erdogan sebelumnya telah menegaskan bakal mengusir milisi Kurdi dan sel-sel sisa kelompok teroris ISIS dari Suriah, melalui operasi militer ke wilayah utara negara itu.

Ankara sempat menunda rencana melancarkan operasi militer baru ke Suriah setelah Presiden AS Donald Trump, pada Rabu (19/12/2018), mengumumkan akan menarik pasukannya dari Suriah.

Washington selama bertahun-tahun telah menjadi pendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dalam melawan kelompok teroris ISIS sebagai bagian dari koalisi anti-jihad internasional yang didominasi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

Namun Presiden Trump telah memerintahkan agar Pentagon segera memulai proses penarikan sekitar 2.000 tentaranya karena menganggap ISIS di Suriah telah dikalahkan.

Sementara Ankara telah lama menganggap YPG sebagai bagian dari Parta Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang dan dilabeli kelompok teroris, setelah terlibat dalam upaya kudeta di Turki, termasuk pada 2016.

Ankara khawatir keberadaan pasukan Kurdi di wilayah perbatasan negaranya dengan Suriah akan membangkitkan ambisi separatis Kurdi di Turki.

Komunitas Kurdi menyumbang 15 persen dari populasi Suriah dan menguasai sekitar 30 persen wilayah negara itu.

Selama dua tahun terakhir, Turki telah dua kali melancarkan operasi militer ke Suriah utara, yakni Perisai Eufrat pada Agustus 2016 yang selesai pada Maret 2017, serta pada operasi Ranting Zaitun pada Januari 2018 dan selesai pada Maret lalu.

Baca juga: Turki dan Iran Siap Bekerja Sama Akhiri Perang di Suriah Usai Ditinggalkan AS

Operasi militer pada 2016 bertujuan untuk menghalangi pasukan YPG bergabung dengan wilayah yang dikuasainya di Suriah utara.

Sedangkan pada 2018, pengerahan militer dilakukan Turki untuk mengusir kelompok milisi Kursi di wilayah kantong di Afrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com