Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bakal Tingkatkan Perlawanan terhadap Iran di Suriah setelah AS Pergi

Kompas.com - 21/12/2018, 16:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Al Arabiya

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel akan menjadi salah satu negara yang dirugikan apabila pasukan Amerika Serikat benar-benar meninggalkan Suriah.

Tel Aviv pun berencana untuk meningkatkan perlawanannya terhadap pasukan Iran di Suriah setelah Washington menarik tentaranya.

Sejumlah pejabat Israel telah menyampaikan langkah yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada Rabu (19/12/2018), bakal menguntungkan Iran.

Pasalnya, keberadaan pasukan AS di Suriah selama ini dianggap dapat membendung pergerakan pasukan maupun persenjataan Iran yang dikirimkan melalui Irak ke Suriah.

Israel juga mengkhawatirkan keluarnya AS yang merupakan sekutu utamanya di Suriah bakal mengurangi pengaruh diplomatiknya terhadap Rusia, pendukung utama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Baca juga: Trump Deklarasikan Kemenangan atas ISIS di Suriah

"Kami akan terus bertindak sangat agresif terhadap upaya Iran untuk menguatkan keberadaannya di Suriah," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan di televisi, Kamis (20/12/2018).

Israel selama ini telah menjalankan kampanye serangan udara di Suriah yang menargetkan fasilitas Iran, serta mencegah pengiriman persenjataan ke kelompok gerilyawan Hezbollah di Lebanon.

"Kami tidak pernah berencana mengurangi upaya kami, bahkan akan semakin meningkatkannya. Dan saya percaya AS akan tetap memberikan dukungan penuhnya," kata Netanyahu dilansir Al Arabiya dari Reuters.

Sebelumnya, pada Rabu (19/12/2018), Presiden Trump telah mengumumkan kemenangan atas kelompok teroris ISIS di Suriah dan karena itu akan menarik pasukan AS dari negara itu.

Namun Israel telah lama mencoba meyakinkan Washington bahwa Iran dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar.

"ISIS telah dikalahkan di Suriah dan hal itu berkat Amerika. Tapi Iran sudah bergerak dan mereka adalah ancaman yang lebih besar bagi seluruh dunia bebas," kata Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett, yang juga anggota kabinet keamanan Netanyahu.

Ditambahkan anggota kabinet keamanan Israel lainnya, Menteri Keuangan Moshe Kahlon mengatakan bahwa menjaga keamanan Israel juga menjadi kepentingan AS di kawasan itu.

"Tentu saja keputusan AS itu tidak menguntungkan kami, tetapi kami tahu bahwa menjaga keamanan Israel juga merupakan kepentingan Amerika di kawasan ini," ujarnya kepada Radio Militer Israel.

Baca juga: Selain Suriah, Trump Bakal Tarik Pasukan AS dari Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com