WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik pasukan dari Afghanistan dianggap bakal menguntungkan Taliban.
Dalam sebuah laporan yang dikutip AFP Jumat (21/12/2018), Trump mempertimbangkan untuk memulangkan lebih dari separuh serdadu AS di sana.
Langkah tersebut mengejutkan serta mengecewakan para diplomat asing serta pejabat AS yang bekerja keras mengakhiri konflik berusia 17 tahun tersebut.
Baca juga: Selain Suriah, Trump Bakal Tarik Pasukan AS dari Afghanistan
"Jika Anda Taliban, Nata' datang lebih awal," kata seorang pejabat asing yang menolak disebutkan namanya di ibu kota Afghanistan, Kabul.
"Jika Anda Taliban, apakah Anda bakal memikirkan gencatan senjata jika lawan utama Anda menarik seluruh pasukannya dari sini?" tanya pejabat itu.
Tidak dijelaskan apakah Utusan Khusus untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad maupun pihak pemerintah telah mengetahui rencana tersebut.
Juru bicara Presiden Ashraf Ghani menuturkan jika ada reaksi dari Kabul, maka dia bakal segera memberitahukannya kepada publik.
Keputusan penarikan itu diduga terjadi setelah Khalilzad bertemu perwakilan Taliban di Abu Dhabi pekan ini, upaya untuk membawa Taliban bernegosiasi dengan pemerintah Afghanistan.
Dalam pertemuan itu, diyakini mereka membahas sejumlah isu, termasuk permintaan Taliban supaya pasukan asing ditarik dari Afghanistan.
"Sebuah keputusan sudah dibuat. Saya kira bakal terjadi penarikan yang signifikan di sini," kata seorang pejabat anonim AS.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan