Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2018, 22:24 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji akan bekerja sama lebih dekat untuk mengakhiri peperangan di Suriah.

Pernyataan oleh dua pemimpin negara itu datang setelah pengumuman mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan menarik pasukannya keluar dari Suriah usai menyatakan kemenangan atas ISIS.

"Ada banyak langkah yang dapat diambil Turki dan Iran bersama-sama untuk menghentikan pertempuran di kawasan itu dan membangun perdamaian," kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Rouhani di Ankara, Kamis (20/12/2018).

Meski pernyataan itu datang usai pernyataan Trump, namun Erdogan tidak secara langsung berkomentar tentang rencana AS menarik pasukannya keluar dari Suriah.

Baca juga: Trump Deklarasikan Kemenangan atas ISIS di Suriah

"Keutuhan wilayah Suriah harus dihormati oleh semua pihak. Kedua negara memiliki pandangan yang sama mengenai hal ini," kata Rouhani.

Pertemuan kedua pemimpin negara itu telah dijadwalkan sebelum pengumuman yang dilakukan Trump.

Keberadaan pasukan AS di Suriah dipandang oleh banyak pihak dapat menjadi penyeimbang utama bagi pengaruh Iran di kawasan itu.

Ankara, yang lebih mendukung para pejuang oposisi di Suriah, telah berulang kali menyerukan kepada Presiden Bashar al-Assad untuk mundur.

Sementara Teheran dan Moskwa yang telah lama menjadi sekutu kuat Damaskus, berupaya mengubah arah peperangan yang lebih menguntungkan Assad.

Kendati Turki berada pada posisi yang berseberangan dengan Iran dan Rusia tentang Suriah, Ankara telah bekerja erat dengan dua negara dalam upaya menemukan solusi politik untuk mengakhiri perang melalui proses Astana yang diluncurkan tahun lalu.

Dalam pembicaraan damai yang digelar di Kazakhstan, ketiga negara juga telah menyetujui dibentuknya empat zona eskalasi di Suriah.

Dalam konferensi pers, Kamis (20/12/2018), Rouhani mengatakan, Turki dan Iran bakal melanjutkan kerja sama mereka di bawah proses perdamaian Astana. Demikian diberitakan AFP.

Baca juga: Putin: Keputusan Trump Tarik Pasukan AS di Suriah Sudah Tepat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com