WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengesahkan rencana penjualan rudal patriot ke Turki senilai 3,5 miliar dollar AS, sekitar Rp 50,7 triliun.
Kementerian Luar Negeri telah mengirimkan pemberitahuan kepada Kongres mengenai rencana penjualan paket 80 rudal Patriot, 60 rudal pencegat PAC-3 dan peralatan penunjang.
Dalam laporan Kemenlu, penjualan rudal itu bakal meningkatkan kemampuan bertahan Turki dari agresi musuh dan mnejadi tameng bagi NATO.
Baca juga: AS Rayu Turki untuk Beli Rudal Patriot, Bukan S-400 Rusia
Satu tahun lalu, Ankara mengumumkan telah menjalin kesepakatan untuk membeli sistem rudal S-400 dari Rusia dan menimbulkan reaksi dari NATO.
Pejabat kemenlu menanggapi dengan mengatakan Turki telah mengacaukan partisipasinya dalam program jet tempur F-35 jika tetap membeli S-400.
Selain itu, Turki berpotensi mendapat sanksi karena membeli senjata Rusia melalui Undang-undang Menangkal Musuh AS Melalui Sanksi (CAATSA).
"Penting dicatat bahwa negara NATO harus membeli senjata yang sesuai dengan spesifikasi NATO. Senjata Rusia jelas tak memenuhi standar tersebut," ulas pejabat itu.
Diwartakan AFP Rabu (19/12/2018), pemberitahuan itu muncul setelah Presiden Donald Trump menyatakan bakal menarik pasukan dari Suriah.
Selain menarik pasukan dari Suriah, Trump juga mengumumkan AS memperoleh kemenangan melawan kelompok Organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tidak ada indikasi bahwa rencana penjualan rudal dan pengumuman yang disampaikan Trump berhubungan. Namun Trump menegaskan penjualan senjata adalah prioritas utama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.