Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes AS untuk PBB Beberkan Detil Rencana Perdamaian Israel-Palestina

Kompas.com - 19/12/2018, 18:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW YORK, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley beri perkembangan soal rencana perdamaian Palestina dan Israel.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Haley menuturkan rencana perdamaian yang diusulkan AS itu lebih panjang dan mengandung banyak detil penting.

"Rencana itu mengakui realitas di Timur Tengah yang sudah berkembang dalam bentuk penting," kata Haley dilansir Al Jazeera Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Rencana Perdamaian Israel-Palestina Versi Trump Dinilai Buang Waktu

Dubes yang bakal mengakhiri masa tugasnya pada 2018 ini berujar dokumen itu memuat hal positif maupun hal negatif dari Israel dan Palestina.

Rakyat Palestina, kata Haley, bakal memperoleh keuntungan jika terlibat dalam rencana perdamaian yang dipromosikan Washington.

"Proposal ini bakal berbeda dari yang sebelumnya, Pertanyaan kritisnya adalah apakah mereka bakal merespon juga berbeda," tutur Haley.

Perumusan propsal perdamaian itu dilakukan menantu Presiden Donald Trump sekaligus penasihat senior Jared Kushner dan Utusan AS Jason Greenblatt.

Inti dari rencana perdamaian tersebut mengenai status Yerusalem serta proyek permukiman ilegal yang terjadi kawasan pendudukan.

Haley melanjutkan, Palestina dan Israel maupun negara-negara yang ada di dunia ini punya dua pilihan. Satu, fokus pada hal yang tak disenangi.

Jika itu yang dipilih, maka status quo yang sudah berlangsung selama 50 tahun bakal rusak. "Atau fokus pada yang mereka sukai dan mendukung perdamaian," tuturnya.

Mantan Gubernur Carolina Selatan itu mengatakan terus memantapkan proses perdamaian membutuhkan pemimpin dengan visi yang hebat.

Para petinggi Palestina menolak berpartisipasi dalam rencana perdamaian AS sejak Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017.

Merespon ucapan Haley, Dubes Palestina untuk PBB Riyad Mansour menjelaskan rencana Washington tersebut "sudah mati sebelum disampaikan".

Mansour menuturkan Haley tidak pernah memahami dinamika dalam dua tahun terakhir, dan selalu bersikeras untuk mengganti konsensus global.

"Dia salah. Rencana mereka tidak bakal berhasil. Satu-satunya yang bisa menyukseskannya adalah konsensus global," tegas Mansour.

Baca juga: Temui Paus Fransiskus, Presiden Palestina Bahas Nasib Yerusalem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com