Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF Pakai Drone untuk Kirim Vaksin ke Wilayah Terpencil Vanuatu

Kompas.com - 19/12/2018, 15:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PORT VILA, KOMPAS.com - Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) dilaporkan menggunakan drone untuk mengirim vaksin ke wilayah terpencil di Vanuatu.

Dilaporkan AFP via The Star Rabu (19/12/2018), penerima vaksin tersebut adalah seorang bayi berusia satu bulan pulau terpencil.

Baca juga: Di Vanuatu, Pangeran Charles Disambut Penduduk yang Memuja Ayahnya

UNICEF mengatur agar drone itu menempuh perjalanan 40 km melintasi gunung yang biasanya harus ditempuh selama berjam-jam.

Vaksin itu dimasukkan ke dalam kotak styrofoam yang sebelumnya sudah diisi es batu dan pencatat suhu sebelum diterbangkan ke desa di Pulau Cook's Bay.

Obat itu diterima perawat lokal Miriam Nampil yang segera menggunakannya untuk mengimunisasi 13 anak dan lima perempuan hamil.

Tanpa drone, tempat itu hanya bisa dijangkau menggunakan perahu atau jalan kaki yang memakan waktu beberapa jam dibanding 25 menit pakai drone.

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore mengatakan, ada sekitar 20 persen anak-anak di Vanuatu yang belum menerima imunisasi dikarenakan sulitnya medan.

Dia berharap pengiriman vaksin menggunakan di masa depan bakal menjadi kunci penting untuk mengirim suplai kebutuhan di area terpencil.

"Drone yang terbang merupakan batu loncatan besar bagi kesehatan global. Dengan dunia masih kesulitan memberi imunisasi, drone menjadi game changer," terang Fore dikutip BBC.

Menggunakan drone untuk membawa obat merupakan metode yang pertama kali digunakan di Vanuatu, negara di kawasan Pasifik yang mempunyai 83 pulau.

Nampil berkata sebelum UNICEF menggunakan drone, mereka sangat kesulitan menjaga suhu vaksin sembari melintasi sungai, hutan, hingga bebatuan.

Karena sulitnya medan, Nampil mengaku dia baru bisa menjangkau Cook's Bay hanya satu bulan sekali untuk memberikan vaksin.

"Kini dengan adanya drone, saya berharap kami bisa mencapai sebanyak mungkin anak-anak maupun penduduk di wilayah tersebut," ulasnya.

Baca juga: China Janjikan Hadiah Uang Bagi Warga yang Laporkan Drone Mata-mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com