Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Klaim "Hanya" 5.000 Orang Tewas dalam Perang Melawan Narkoba

Kompas.com - 19/12/2018, 12:32 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Data resmi pemerintah Filipinia menyebut angka korban tewas dalam perang melawan narkoba yang dikobarkan Presiden Rodrigo Duterte melampaui 5.000 orang.

Angka yang dirilis pemerintah ini berasal dari periode 1 Juli 2016 ketika kampanye perang melawan narkoba dimulai hingga 30 November lalu.

Jumlah korban tewas memang sudah melewati angka 5.000 orang atau tepatnya 5.050 korban.

Sementara itu, sebanyak 164.265 orang tersangka ditangkap sebagai hasil dari 115.435 kali operasi anti-narkoba di seluruh Filipina.

Baca juga: Filipina Berencana Bawa Perang Melawan Narkoba ke Lingkungan Sekolah

Juru bicara Badan Pemberantasan Narkoba Filipina (PDEA) Derrick Carreon mencoba menjelaskan tingginya angka korban tewas itu.

"Di saat nyawa petugas dan orang di sekitarnya terancam, secara alami tindakan untuk menangkal ancaman harus dilakukan," ujar Carreon.

"Setiap kematian memang mengecewakan, tetapi kemungkinan baku tembak dalam operasi anti-narkoba amat mungkin terjadi, terutama jika tersangka bersenjata dan berada di bawah pengaruh obat bius," tambah Carreon.

Sementara itu, Human Right Watch, organisasi yang memantau dampak dari kebijakan Duterte ini mengklaim angka korban sesungguhnya lebih dari 12.000 orang.

Meski dunia internasional mengkritik kebijakan ini dan mahkamah kriminal internasional berniat melakukan investigasi, Duterte tidak peduli dan bersumpah terus melanjutkan kebijakan ini.

Hingga 30 November lalu, aparat keamanan Filipina berhasil menyita 3 ton metamfetamin bernilai 347 juta dolar AS dari berbagai penggerebekan.

Carreon menjelaskan, obat-obat terlarang itu dibuat di dalam negeri atau di tempat lain oleh sindika yang berbasis di China, Afrika, dan Meksiko.

"Kami menjamin bahwa polisi, PDEA,  dan semua aparatur penegak hukum memprioritaskan sasaran bernilai tinggi," kata Carreon.

"Meski demikian peredaran narkoba di jalanan juga tak bisa diabaikan. Mereka juga memberi masalah bagi masyarakat," tambah Carreon.

Baca juga: Duterte Ancam Penggal Para Penentang Perang Melawan Narkoba

Sementara itu, pembersihan juga dilakukan di dalam tubuh aparat penegak hukum.

Sejauh ini, sebanyak 9.503 orang barangay atau polisi desa dari 32.144 orang di seluruh Filipina yang terlibat dalam peredaran obat terlarang sudah dibersihkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com