Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi yang Tewaskan 15 Orang di India Mengandung Pestisida Beracun

Kompas.com - 19/12/2018, 09:21 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pekan lalu, India digegerkan dengan kematian 15 orang usai menyantap nasi pemberian sebuah kuil.

Nasi tersebut juga membuat lebih dari 100 orang juga harus dirawat di rumah sakit.

Dalam penyelidikan pihak berwenang, pestisida yang dilarang PBB satu dekade lalu menjadi penyebab nasi itu menjadi beracun.

Baca juga: 11 Orang Tewas dan 68 Lainnya Sakit usai Makan Nasi Pemberian Kuil

Channel News Asia mengutip Reuters pada Rabu (19/12/2018) melaporkan, para pengunjung kuil yang selesai berdoa mengomsumsi nasi tomat di kuil Hindu, di desa Sulawadi, Chamarajanagar, pada Jumat lalu.

Tes laboratorium menunjukkan adanya kandungan monokrotofos pada sampel makanan dan muntahan. Monokrotofos merupakan pestisida yang dapat menyerang saraf.

"Kami mencoba mencari tahu bagaimana makanan itu terkontaminasi dan tidak akan mengesampingkan tindakan curang," kata kepala polisi distrik, Kumar Meena.

Pestisidan tersebut juga pernah menyebabkan kematian 23 murid sekolah di negara bagian Bihar pada 2013, menjadikannya sebagai salah satu keracunan massal terburuk di India.

Peristiwa itu disebabkan oleh minyak goreng yang disimpan dalam wadah yang sebelumnya dipakai untuk menyimpan  monokrotofos.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika manusia menelan hanya 120 miligram monokrotofos atau setara dengan lima butir beras, maka bisa berakibat fatal.

Monokrotofos hanya dijual sekitar 50 rupee atau sekitar Rp 10.000 per kg. Sementara, alternatif penggantinya akan menelan biaya sekitar 20.000 rupee atau Rp 4 juta.

Baca juga: Kunjungi Pacar di Pakistan, Pria India Dituduh Mata-mata dan Ditangkap

Terkait kasus nasi tomat pemberian kuil, seorang warga bernama Murugappa mengatakan ada bau busuk dari makanan itu.

"Ada bau busuk yang berasal dari makanan, tapi mereka yang duluan mengantre sudah mengonsumsi makanan itu," ujarnya.

"Beberapa saat kemudian mereka muntah dan mulut mulai berbusa," imbuhnya.

Sebelumnya, dua orang sudah ditangkap usai insiden tersebut terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com