Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Franz Ferdinand, Pangeran Austria-Hongaria

Kompas.com - 18/12/2018, 22:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Archduke Franz Ferdinand merupakan pangeran dari Dinasti Habsburg sekaligus pewaris takhta Kekaisaran Austria-Hongaria.

Namanya menjadi terkenal setelah pada 28 Juni 1914 dia dan istrinya Sophie Duchess Hohenberg dibunuh oleh kelompok teroris Serbia bernama Black Hand.

Austria-Hongaria memberikan ultimatum kepada Serbia untuk segera menyerahkan pelaku penembakan yang bernama Gavrilo Princip.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Perang Dunia I Berakhir

Namun karena tak diserahkan, Austria mengumumkan perang kepada Serbia, yang diikuti oleh negara lain dan menyebabkan Perang Dunia I.

Diambil dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari ayah satu putri dan dua putra tersebut.

1. Masa Kecil
Franz Ferdinand Karl Ludwig Joseph Maria lahir di Graz, Austria, pada 18 Desember 1863 dari pasangan Archduke Karl Ludwig dan Putrai Maria Annunciata dari Bourbon-Two Sicillies.

Archduke Karl Ludwig merupakan adik dari Kaisar Austria-Hongaria Franz Joseph I serta Kaisar Meksiko Kedua Maximillian.

Pada 1875 ketika berusia 11 tahun, sepupunya Francis V Duke Modena meninggal dunia, menjadikan Ferdinand sebagai pewaris takhta asal dia bersedia menambahkan nama Este.

Dia memulai karir militernya saat berusia 12 tahun dan secara cepat dipromosikan hingga ke pangkat Mayor Jenderal di umur 31 tahun.

Pada 1889, hidup Ferdinand berubah setelah sepupunya, Putra Mahkota Rudolf, secara mengejutkan bunuh diri di pondok berburu Mayerling.

Baca juga: Prajurit AS Ini Tewas 1 Menit Sebelum Perang Dunia I Berakhir

Fakta itu membuat ayah Ferdinand, Karl Ludwig, menjadi putra mahkota. Namun dia meninggal pada 1896 akibat tifus, dan menjadikan Ferdinand berada di urutan pertama takhta Austria-Hongaria.

Tetapi saat itu, kondisi kesehatan Ferdinand yang memburuk membuat sang adik Otto dianggap sebagai kandidat yang lebih sesuai.

2. Menikah dengan Bangsawan Biasa
Pada 1894, dia bertemu Countess Sophie Chotek yang merupakan dayang dari Archduchess Isabella, istri Archduke Friedrich, Duke Teschen.

Sophie merupakan putri Bohuslav, Count Chotek yang merupakan bangsawan Bohemia, Kerajaan Ceko, sekaligus diplomat di Austria-Hongaria.

Meski berasal dari keluarga bangsawan, Sophie bukanlah berasal dari dinasti penguasa Eropa sehingga hubungan mereka terjalin secara rahasia.

Baca juga: Pertempuran Amiens, Awal dari Akhir Perang Dunia I

Ketika akhirnya diketahui oleh Isabella, Kaisar Franz Joseph tidak menyetujuinya dan menyatakan pernikahan mereka tidak dianggap sah bagi Dinasti Habsburg.

Namun karena Ferdinand begitu mencintai Sophie, sejumlah penguasa Eropa termasuk Paus Leo XIII berusaha meyakinkan Franz Joseph.

Akhirnya sang kaisar setuju dengan syarat keturunan mereka tidak akan memperoleh hak sebagai pewaris takhta Austria-Hongaria selanjutnya.

Ferdinand dan Sophie menikah pada 1 Juli 1900 di Reichstadt (kini Zakupy) Bohemia, dan memperoleh satu putri dan dua putra.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Resmi Terlibat dalam Perang Dunia I

3. Karakter dan Pandangan Politik
Sejarawan menyebut karakter Ferdinand sebagai sosok yang tidak punya energi, berlidah tajam, dan memiliki temperamen tinggi.

Sebagai pewaris takhta, dia mengetahui Austria-Hongaria berasal dari berbagai etnis dengan politik dan agama yang berbeda.

Dia sempat mengusulkan mengubah pemerintahan ke dalam tiga monarki besar: Slavia, Jerman, dan Magyars yang masing-masing punya suara sama di pemerintahan.

Baca juga: Sarajevo Kenang 100 Tahun Tewasnya Franz Ferdinand

Namun ide itu tidak populer di kalangan elite kerajaan, dan sempat menghembuskan kabar bahwa Ferdinand adalah orang gila.

Dia juga mempertimbangkan untuk membentuk pemerintahan federal berisi 16 negara bagian yang nantinya bernama Persatuan Besar Austria.

Ide itu bertentangan langsung dengan kaum nasionalis Serbia yang hendak melepaskan diri dari Bosnia dan Herzegovina demi membentuk pemerintahan sendiri.

Meski dia terkesan tak peduli dengan ambisi nasionalis, Ferdinand secara hati-hati mendekati para pemimpin nasionalis Serbia tentang rencana mereka.

Dia memperingatkan para petinggi militer nasionalis bahwa segala pendekatan gegabah bisa membuat mereka berhadapan langsung dengan Rusia.

Baca juga: 5 Teknologi Militer yang Diciptakan di Masa Perang Dunia I

4. Pembunuhan Ferdinand
Ferdinand dan istrinya dibunuh oleh Princip menggunakan pistol jenis FN Model 1910 pada 28 Juni 1914 pukul 10.45 saat berkunjung ke Sarajevo, ibu kota Provinsi Bosnia-Herzegovina.

Awalnya, pasangan itu diserang oleh anggota organisasi Black Hand lain Nedeljko Cabrinovic yang melemparkan granat ke arah mobil.

Untungnya, granat itu jatuh di dekat mobil pengiring di belakang Ferdinand sehingga meledak dan melukai para pengiringnya.

"Jadi begini cara kalian menyambut tamu. Dengan bom!" teriak Ferdinand marah setelah dia berhasil sampai ke kediaman gubernur.

Setelah istirahat sebentar, Ferdinand dan istrinya bersikeras untuk mengunjungi korban Cabrinovic yang dirawat di rumah sakit lokal.

Baca juga: Kisah Gadis Australia Menyamar Jadi Prajurit Pria Saat Perang Dunia I

Celakanya, tidak ada yang memberi tahu sopir bahwa rencana perjalanan berubah. Ketika kesalahan disadari, si sopir harus memutar balik.

Ketika mobil berusaha putar balik, kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Princip yang saat itu di kafe seberang jalan.

Segera dia menuju mobil tempat pasangan kerajaan itu berada dan menembak mereka. Pertama dia menembak perut Sophie sebelum menembak leher Ferdinand.

Ferdinand masih hidup ketika melihat istrinya menangis. "Jangan mati sayang. Teruslah hidup untuk anak kita!" Begitulah kalimat terakhir yang diucapkannya kepada Sophie.

Ferdinand dan Sophie meninggal sebelum mencapai rumah sakit, dan jenazah mereka dimakamkan di Kastil Artstetten, Austria.

Baca juga: 100 Tahun Perang Dunia I Diperingati di Berbagai Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com