MANILA, KOMPAS.com - Tak lama lagi, personel militer perempuan dan mengenakan hijab bakal menjadi pemandangan biasa di Filipina.
Militer negeri itu berencana menyebarkan para tentara perempuan berhijab sebagai bagian inisiatif kontraterorisme di negeri itu.
Para perempuan yang dijuluki "prajurit berhijab" ini akan memberikan dukungan bagi komunitas yang mengalami trauma perang.
Baca juga: Tentara Filipina Tak Sengaja Tembaki Polisi di Hutan, 6 Tewas
Mereka akan ditempatkan di berbagai lokasi penting menyusul kesuksesan mereka saat bertugas di kota Marawi yang dikuasai ISIS tahun lalu.
Kolonel Romeo Brawner mengatakan, para prajurit ini telah menjalani pelatihan untuk mencegah dan menangani ekstremisme.
"Karena mereka sukses di Marawi makan kami yakin mereka juga akan sukses di tempat lain," kata Brawner kepada Arab News.
"Mereka akan menyediakan layanan budaya dan psikososialuntuk komunitas urban. Hal ini bermanfaat untuk menjaga ketertiban dan keamanan di kota-kota," tambah Brawner.
Seperti halnya di Marawi, pasukan perempuan ini juga diterjunkan ke berbagai kota lain seperti Caloocan, Malabon, Navotas, dan Valenzuela serta desa Maharlika.
Pekan lalu, AD Filipina menggelar upacara khusus untuk menghormati para anggota pasukan hijab yang bertugas dalam proses rehabilitasi di Marawi.
"Sebagai perempuan militer, Anda bertugas untuk menjaga perdamaian. Namun, saya tahun tugas kalian adalah mengelola kamp pengungsi, Anda bisa menjaga perdamaian sekaligus membangun perdamaian," kata Diosita Andot, menteri muda dari kantor penasihat presiden urusan.
Anggota pasukan ini, empat perwira dan 56 petugas lainnya, mendapatkan anugerah berupa tanda jasa militer untuk pelayanan mereka di Marawi pada 2017.
Baca juga: Setahun Setelah Pengepungan Marawi, Tentara Filipina Masih Siaga Merah
Tugas utama merek adalah membantu pemerintah lokal dan badan-badan lain untuk membantu warga yang kehilanngan tempat tinggal akibat perang lima bulan di kota itu.
Para tentara perempuan ini fokus dalam pendidikan damai dan membantu penyelesaiaan masalah psikologi, khususnya di antara anak-anak dan pemuda korban perang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.