Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Bunuh Dua Warga Israel, Rumah Pria Palestina Dihancurkan

Kompas.com - 17/12/2018, 20:51 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

NABLUS, KOMPAS.com - Pasukan Israel menghancurkan rumah seorang warga Palestina yang dituding menembak mati dua warga Israel.

Serangan militer itu memicu bentrokan pada Senin (17/12/2018) dini hari, dengan puluhan pemuda yang berusaha menghalangi ekskavator milik Israel menghancurkan flat.

Tiga warga terluka akibat peluru karet, sementara ratusan tentara mengepung rumah yang terletak di pinggiran Tulkarm, Tepi Barat.

Baca juga: Unggah Tulisan soal Palestina, Akun Facebook Putra PM Israel Diblokir

Dilaporkan AFP, tentara menghancurkan dinding rumah milik Ashraf Naalwa dan lantai pertama rumahnya, sebelum akhirnya pasukan menarik diri pada Senin pagi.

Hingga kini, militer Israel tidak memberikan pernyataan soal operasi tersebut.

Sebagai informasi, Naalwa (23) dibunuh oleh tentara Israel Kamis lalu setelah buron selama dua bulan. The Times of Israel mewartakan, dia melepaskan tembakan ke arah petugas yang akan menangkapnya. 

Pasukan keamanan lantas menembaknya hingga tewas. Dia dituduh membunuh dua rekannya yang berasal dari Israel di zona industri dekat permukiman Yahudi di Barkan di Tepi Barat.

Sementara itu, kelompok Hamas di Palestina mengklaim Naalwa sebagai salah satu pejuangnya.

Berbicara pada pertemuan kabinet pada Minggu (16/12/2018), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan percepatan pembongkaran rumah orang yang disebutnya sebagai teroris.

Kebijakan itu menyusul rentetan gelombang serangan akhir-akhir terhadap Israel.

Baca juga: Mahathir: Tidak Ada Negara yang Berhak Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Menteri-menteri Israel juga memberikan persetujuan awal bagi rancangan undang-undang yang akan memungkinkan tentara untuk memindahkan anggota keluarga Palestina yang dituding ke lokasi Tepi Barat yang berbeda.

Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett mengaku, UU tersebut nantinya akan membantu mencegah para penyerang.

"Para teroris telah berhenti menakuti kami," katanya dalam sebuah pernyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com