TEL AVIV, KOMPAS.com - Putra sulung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu, berkicau di Twitter tentang Facebook yang memblokir akunnya selama 24 jam.
Diwartakan Times of Israel, dia mengklaim Facebook berupaya mencegah kebebasan bicaranya dengan menghapus unggahannya yang menyerukan balas dendam terhadap Palestina usai serangan teror pekan lalu.
"Luar biasa. Facebook memblokir saya selama 24 jam hanya karena mengkritik," tulisnya di Twitter, Minggu (16/12/2018).
Baca juga: Australia Akui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel
Di jaringan media sosial itu, Yair meminta agar semua umat Islam meninggalkan Israel.
AFP melaporkan, dia menulis bahwa hanya ada dua solusi untuk perdamaian, yaitu semua orang Yahudi angkat kaki dari Israel atau semua umat Islam yang pergi.
"Saya lebih suka opsi kedua," tambahnya.
?? ?? ???? ?? ?????. ??????? ????? ???? ?24 ???? ?? ?? ??????? ????! ???????? ?????? pic.twitter.com/P9U2bgz4Vi
— Yair Netanyahu (@Yairhunn) 16 Desember 2018
Komentarnya itu muncul setelah dua tentara ditembak mati pada Kamis lalu di sebuah terminal bus di Tepi Barat dekat permukiman.
Pada hari yang sama, seorang bayi yang lahir prematur setelah ibunya ditembak dan terluka dalam serangan terpisah di dekatnya juga meninggal.
Hingga kini, manajemen Facebook belum mengeluarkan komentar terkait persoalan tersebut.
Aljazeera mencatat, Facebook pernah dikritik wartawan dan aktivis Palestina yang menuding layanan tersebut menerapkan standar ganda tentang menangani sensor masalah Israel-Palestina.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.