Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2018, 12:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNBC

ANKARA, KOMPAS.com - Arab Saudi masih belum memberikan informasi yang kredibel terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Perkataan itu diucapkan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di sela pertemuan tahunan Doha Forum di Qatar, kepada CNBC Minggu (16/12/2018).

Baca juga: Sekjen PBB Serukan Penyelidikan yang Kredibel atas Kasus Pembunuhan Khashoggi

Cavusoglu menjelaskan, otoritas Turki masih belum menerima perkembangan kabar penyelidikan yang dilaksanakan pemerintah Saudi.

Ketua jaksa penuntut Saudi, tutur Cavusoglu, telah mendapatkan bukti yang dibagikan Turki. Namun Ankara tak mendapat timbal balik.

"Kami menginginkan penyelidikan juga berlangsung mulus, cepat, dan transparan di pihak Saudi," kata menteri berusia 50 tahun itu.

Turki memberikan tekanan politik kepada Saudi sejak Khashoggi diketahui dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Jurnalis yang dikenal sebagai pengkritik vokal Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan dibunuh tim beranggotakan 15 orang.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan perintah membunuh Khashoggi berasal dari "level tertinggi", namun dia menolak menyebutkan MBS maupun ayahnya, Raja Salman.

Sorotan yang mengarah kepada MBS dibantah Saudi yang menegaskan pembunuhan berencana telah disiapkan bagi Khashoggi setelah upaya membujuknya pulang ke Riyadh kandas.

Cavusoglu melanjutkan, misteri yang masih belum terpecahkan adalah di mana jenazah kontributor The Washington Post itu disembunyikan.

Merujuk kepada sumber penyelidik Turki saat kasus itu mulai bergulir, jenazah Khashoggi dimutilasi dan dilenyapkan menggunakan cairan asam.

"Kami harus menemukannya. Mereka (Saudi) berkata ada kolaborator lokal. Namun, sampai sekarang mereka tak mengumumkan siapa kolaborator itu," ucap Cavusoglu.

Lebih lanjut, Cavusoglu mengomentari Badan Intelijensi Pusat Amerika Serikat (CIA) yang sudah mendengarkan rekaman bukti pembunuhan tersebut.

"Mereka sudah mendengarkannya. Sekarang terserah mereka memutuskan seperti apa. Intelijen mereka lebih baik. Mungkin saja ada pelaku lain," beber Cavusoglu.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Khashoggi: Trump Tetap Dukung Putra Mahkota Saudi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com