Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Tren Musik Rap, Putin Akan Atur Penampilan Para Musisi di Rusia

Kompas.com - 17/12/2018, 11:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

ST PETERSBURG, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan bakal mengatur penampilan para artis musik populer, terutama penyanyi rap.

Putin mengatakan perlunya dibuat aturan untuk mengendalikan para musisi yang sedang tenar di kalangan anak muda Rusia. Namun Putin menolak menyebut akan adanya pelarangan.

"Jika tidak mungkin untuk dihentikan, maka kita harus menuntun dan mengarahkannya," kata Putin.

Dalam pertemuan yang dilangsungkan di St Petersburg, Sabtu (15/12/2018), dengan para penasihat kebudayaan, Putin mengatakan upaya pelarangan hanya akan menimbulkan dampak buruk dan meningkatkan popularitas para artis.

Putin memusatkan perhatian dari aturan tersebut pada musik rap, yang dikatakannya memiliki tiga pilar utama, yakni seks, narkoba, dan protes.

Putin pun menekankan pada salah satu pilar tersebut yang dianggapnya paling berbahaya, yaitu narkoba.

Baca juga: Vladimir Putin Pernah Punya ID Card Dinas Rahasia Jerman Timur

"Ini adalah jalan menuju degradasi bangsa. Propaganda narkoba lebih buruk dari mengutuk," kata Putin.

Komentar Putin itu maraknya tindakan penangkapan musisi, pelarangan dan pembubaran konser musik di Rusia, membangkitkan ingatan akan sensor kesenian yang diberlakukan pada era Soviet.

Bulan lalu, seorang musisi rap yang dikenal dengan nama Husky, digiring pihak kepolisian saat hendak naik ke atas panggung untuk tampil di sebuah pertunjukan di Krasnodar, pada 21 November lalu.

Saat hendak dibawa oleh polisi, dia naik ke atas mobil dan berteriak "Saya akan menyanyikan musik saya, musik yang paling jujur!" sambil dikelilingi para penggemarnya.

Rapper berusia 25 tahun itu terkenal dengan lagunya yang memiliki lirik bertemakan kemiskinan, korupsi, dan kebrutalan polisi.

Dia ditahan setelah jaksa memperingatkan bahwa penampilannya sarat dengan apa yang mereka sebut ekstremisme. Husky ditahan selama 12 hari di penjara dan baru dibebaskan setelah mendapat kecaman publik.

Sebelumnya pada 30 November, penyanyi rap bernama Gone Fludd mengumumkan pembatalan dua konsernya setelah mengaku mendapat tekanan.

Musisi lainnya, seorang penyanyi hip hop, Allj, juga membatalkan pertunjukannya di kota Yakutsk setelah mendapat ancaman kekerasan.

Musisi pop Monetochka dan band punk Friendzona juga mengalami pembubaran konser oleh pihak berwenang.

Baca juga: Vladimir Putin Hadir dalam Edisi Terbaru Komik Superman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com