Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2018, 10:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha untuk membunuhnya dengan bantuan Kolombia dan Brasil.

Kepada koresponden luar negeri seperti dikutip AFP Rabu (12/12/2018), Maduro berujar dia punya informasi bagus plot itu dilakukan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton.

Baca juga: Terkena PHK, Karyawan Goodyear Venezuela Dapat Pesangon 10 Ban

Bolton, kata Maduro, bakal mengerahkan militer dengan misi untuk membuat keributan di perbatasan dengan tujuan menggulingkan pemerintahan sosialisnya.

Berdasarkan informasi yang didapatnya, Bolton bakal memberi kekacauan dengan tujuan agar militer asing bisa mengintervensi dan menciptakan kudeta.

Kemudian jika kudeta tersebut berhasil, Maduro berujar kekuatan asing itu bakal menerapkan apa yang mereka sebuah dewan pemerintahan transisi.

"Sekali lagi saya mengecam plot yang dipersiapkan Gedung Putih untuk membunuh saya, melanggar demokrasi Venezuela, dan memaksakan pemerintahan diktator di sini," tutur Maduro.

Pasukan yang dipersiapkan untuk melakukan misi kekacauan tersebut, ujar Maduro, tengah menjalani pelatihan di AS dan Kolombia.

Pernyataan Maduro merupakan respon dari kritikan yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump dan koleganya, Presiden Kolombia Ivan Duque.

Bahkan pada Oktober, Trump mengisyaratkan bakal mengerahkan kekuatan militer untuk mengatasi krisis ekonomi yang sedang terjadi di Venezuela.

Meski menyatakan kudeta itu bakal dibantu Brasil, Maduro menyatakan Negeri "Samba" tidak akan bisa bersitegang dengan rakyat Venezuela.

"Militer Brasil menginginkan perdamaian. Tentunya tidak akan ada orang di sana yang ingin menghadapi rakyat kami," klaim Maduro.

Bolton dan presiden terpilih Brasil Jair Bolsonaro bertemu di Rio de Janeiro November lalu. Pertemuan pertama jelang pelantikan Bolsonaro pada 1 Januari 2019.

Baca juga: Rusia Terbangkan Dua Pesawat Pengebom ke Venezuela

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com