Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2018, 07:00 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Tujuh kuburan massal dilaporkan ditemukan di bekas benteng kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Diwartakan media Suriah SANA via BBC dan Channel News Asia Rabu (12/12/2018), kuburan massal itu ditemukan dekat Albu Kamal, timur Suriah.

Baca juga: PBB: ISIS Tinggalkan Lebih dari 200 Kuburan Massal di Irak

Pakar forensik menyatakan terdapat lebih dari 100 jenazah di dalamnya. "Sepertinya mereka sempat disiksa dan diperlakukan buruk sebelum dieksekusi," ulas SANA.

Seorang staf Bulan Sabit Merah Suriah mengatakan terdapat perempuan di antara jenazah yang sudah ditemukan, dan fokus mereka saat ini adalah mengeluarkan seluruhnya dari makam.

"Setelah memeriksa jenazah, para korban dieksekusi dengan ditembak di kepala dengan mata mereka ditutup dan tangan diborgol," ujar anggota militer Suriah.

ISIS dianggap bertanggung jawab atas kekejaman mereka di Suriah dan Irak, di antaranya menggunakan eksekusi massal dan pemenggalan.

Saat berada di puncak setelah mengumumkan berdirinya kekhalifahan pada 2014, sekitar 10 juta orang hidup di area yang dikuasai ISIS.

Kini, militer Amerika Serikat (AS) menyatakan ISIS sudah diusir dari 98 persen wilayahnya. Benteng mereka di Albu Kamal direbut pasukan Suriah pada November 2017.

Di Suriah, kelompok tersebut masih mempunyai kantong-kantong pertahanan di wilayah timur dan selatan. Berbagai bukti kekejaman ISIS dipaparkan setelah area mereka direbut.

November lalu, Associated Press melaporkan penemuan sebuah kuburan massal yang di dalamnya terbaring 500 jenazah di kota Raqqa.

Kemudian setelah Palmyra dibebaskan pasukan Suriah pada 2016, terdapat kuburan massal dengan jenazah pria, perempuan, dan anak-anak.

Baca juga: Kuburan Massal ISIS Berisi Lebih dari 1.000 Jenazah Ditemukan di Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com