WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih mendukung Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
Pernyataan itu disampaikan setelah MBS disorot buntut pembunuhan yang terjadi kepada jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki.
Baca juga: Khashoggi dan Jurnalis Lainnya Terpilih Jadi Person of the Year 2018
Diwawancarai Reuters via Globalnews.ca Selasa (11/12/2018), Trump menolak mengomentari apakah MBS bertanggung jawab dalam pembunuhan tersebut.
"Dia adalah pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Mereka adalah sekutu yang sangat potensial," kata Trump dalam wawancara di Ruang Oval.
Trump mengonfirmasi jawabannya saat ditanyakan apakah mendukung Saudi sama dengan mendukung sang putra mahkota. "Yah, di momen seperti ini, jelas seperti itu," tuturnya.
Sejak kasus pembunuhan Khashoggi mencuat, terdapat isu bahwa sejumlah pangeran dari keluarga cabang tak menginginkan MBS naik takhta.
Sumber internal Saudi menuturkan, terdapat upaya untuk merekomendasikan adik Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, menjadi putra mahkota.
Pengajuan Wakil Menteri Dalam Negeri Saudi selama 40 tahun terakhir itu tidak saja mendapat dukungan dari internal kerajaan maupun pejabat negera.
AS dan Trump diyakini bakal memainkan peranan penting untuk menentukan apakah bakal terjadi suksesi atau tidak dalam posisi putra mahkota.
Saat disinggung tentang itu, Trump berujar dia belum mengetahuinya. "Sejujurnya saya tak bisa berkomentar. Sebab faktanya, saat ini dia sangat berkuasa," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.