Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Bahas Kemungkinan Investigasi PBB atas Kasus Kematian Khashoggi

Kompas.com - 11/12/2018, 20:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki sedang membahas tentang kemungkinan penyelidikan PBB terhadap pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers di Ankara, Selasa (11/12/2018).

"Kami telah berdiskusi dengan Sekjen PBB dan rekan, serta akan terus membahas," katanya, seperti diwartakan AFP.

Baca juga: Jamal Khashoggi dan Meghan Markle Masuk Nominasi Person of the Year

Dia menuturkan harus ada permintaan resmi yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB sebelum organisasi internasional tersebut memulai penyelidikan.

Seperti diketahui, jenazah Khashoggi masih belum ditemukan meski telah digelar pencarian di gedung konsulat Saudi di Istanbul, lokasi terakhir sang jurnalis terlihat dan dibunuh.

Sementara pada pekan lalu, Pengadilan Turki memerintahkan penahanan kepada dua pria Saudi yang dekat dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Permintaan tersebut ditolak oleh otoritas Saudi.

Ahmad al-Assiri dan Saud al-Wahtani disebut dalam dokumen pengadilan Turki merupakan bagian dari perencana pembunuhan Khashoggi.

"Kenapa Anda tidak ingin orang-orang ini diadili di Turki? Saya penasaran, Anda takut akan terungkap siapa yang memerintahkan pembunuhan," ucap Cavusoglu.

Dia juga kembali melontarkan kritiknya atas kurangnya kerja sama otoritas Saudi selama berlangsungnya penyelidikan di Istanbul beberapa waktu lalu, yang dihadiri oleh jaksa umum Saudi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pembunuhan tersebut diperintahkan oleh level tertinggi pemerintah Saudi. Namun, dia tidak bilang bahwa itu dilakukan Raja Salman.

Baca juga: Turki Kecewa Saudi Tak Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi

Khashoggi merupakan kontributor Washington Post yang tinggal di AS. Dia dibunuh saat mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu untuk menyiapkan dokumen pernikahan dengan tunangannya di Turki.

Muncul spekulasi bahwa Pangeran Mohammed memerintahkan pembunuhan tersebut. Namun, pernyataan tersebut disangkal pemerintah Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com