ANKARA, KOMPAS.com - Turki menyikapi keputusan Arab Saudi yang menolak mengekstradisi pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Direktur Komunikasi Kepresidenan Fahrettin Altun dilansir Hurriyet Senin (10/12/2018) menyampaikan kekecewaan dengan sikap Saudi itu.
Baca juga: Transkrip Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi Terungkap
Altun berkata, Turki hanya melihat sedikit bukti bahwa Saudi bakal melaksanakan investigasi terhadap pembunuhan jurnalis 59 tahun itu.
"Saya kira dibutuhkan peran komunitas internasional untuk mengungkap keadilan bagi mendiang jurnalis Saudi itu," terang Altun.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menyatakan Riyadh menolak permintaan Turki untuk menyerahkan para pelaku.
"Kami tidak mengekstradisi warga kami sendiri," kata Jubeir dalam konferensi pers yang menolak menjelaskan di mana para pelaku ditahan.
Jubeir beralasan, otoritas hukum Turki tidak seperti yang Saudi harapkan karena banyak informasi yang sudah bocor ke media.
"Kami sudah meminta kolega di Turki untuk memberikan informasi yang bisa digunakan di pengadilan. Namun, sejauh ini kami belum menerimanya secara pantas," kritik Jubeir.
Pekan lalu, pengadilan Turki mengabulkan permintaan kantor jaksa penuntut untuk menerbitkan perintah penahanan kepada dua petinggi Saudi.
Kedua petinggi itu adalah penasihat bidang informasi Saud al-Qahtani serta Wakil Kepala Intelijen Jenderal Ahmed al-Assiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.