Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Robert Henry Lawrence Jr, Astronot Afrika-Amerika Pertama

Kompas.com - 10/12/2018, 13:27 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Mengawali kariernya sebagai penerbang untuk angkatan udara Amerika Serikat, Robert Henry Lawrence Jr terpilih menjadi penerbang berdarah Afrika-Amerika pertama yang terpilih menjadi astronot.

Lawrence Jr lahir pada 2 Oktober 1935 di Chicago, Illinois dan menghabiskan masa kecilnya di sana. Dia tercatat menempuh pendidikan dasar di Haines Elementary School dan melanjutkan pendidikan menengah ke Englewood High School di Illinois.

Lawrence kemudian menempuh pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan Ilmu Kimia di Bradle University dan meraih gelar sarjana saat usia 20 tahun.

Selama masa perkuliahan, Lawrence bergabung dengan Korps Pelatihan Perwira Cadangan (ROTC) untuk angkatan udara dan mendapat jabatan sebagai letnan kedua dalam program cadangan angkatan udara.

Setelah menyelesaikan pendidikan kuliah, Lawrence melanjutkan fokusnya sebagai penerbang udara dan menjalani pelatihan pilot di Pangkalan Angkatan Udara Malden di Missouri.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: John Glenn Jr, Astronot AS Pertama yang Mengorbit Bumi

Setahun berselang, saat berusia 21 tahun, Lawrence telah resmi ditunjuk menjadi pilot Angkatan Udara AS (USAF).

Saat usia 25 tahun, Lawrence telah menyelesaikan tugas sebagai instruktur pilot untuk pelatihan pesawat terbang T-33 untuk Angkatan Udara Jerman.

Dalam waktu singkat, Lawrence yang juga meraih gelar doktor dalam ilmu kimia fisika dari Ohio State University pada 1965, telah menjadi penerbang senior di USAF.

Lawrence telah mencapai lebih dari 2.500 jam terbang dengan 2.000 jam di antaranya dicapai dengan menerbangkan pesawat jet.

Selama masa itu, Lawrence telah menjalankan misi tes penerbangan menggunakan pesawat jet yang datanya bermanfaat dalam pengembangan pesawat luar angkasa NASA.

Salah satu tipe pesawat jet yang diterbangkannya adalah Lockheed F-104 Starfighter, yang merupakan jet supersonik.

Pada Juni 1967, USAF memilih Robert Henry Lawrence Jr yang kala itu berpangkat mayor, sebagai salah satu anggota dari kelompok ketiga pilot penelitian kedirgantaraan untuk program MOL.

Baca juga: Bruce McCandless, Astronot Pertama yang Terbang Bebas di Antariksa

Mayor Robert Henry Lawrence Jr yang menjadi astronaut Afrika-Amerika pertama, dipilih untuk misi MOL.WIKIPEDIA / UNITED STATE AIR FORCE Mayor Robert Henry Lawrence Jr yang menjadi astronaut Afrika-Amerika pertama, dipilih untuk misi MOL.
Manned Orbiting Laboratory (MOL) atau laboratorium berawak yang mengorbit bumi adalah proyek gabungan antara Angkatan Udara AS (USAF) dengan Badan Pengintaian Nasional.

Proyek yang disahkan pada Agustus 1965 tersebut bertujuan untuk memperoleh citra fotografi beresolusi tinggi dari lawan AS dalam Perang Dingin.

Program MOL memiliki visi menempatkan sejumlah stasiun luar angkasa mini di orbit kutub rendah Bumi (di bawah 1.200 kilometer) dengan membawa dua awak dan beroperasi selama sekitar 30 hari.

Stasiun luar angkasa mini tersebut rencananya diluncurkan dan kembali ke Bumi menggunakan kapsul proyek Gemini yang dimodifikasi.

Penunjukkan itu menjadikan Lawrence sebagai astronot Afrika-Amerika dalam program luar angkasa nasional.

Selama menunggu program luar angkasa pertamanya dimulai, Lawrence melanjutkan tugasnya sebagai instruktur pilot untuk USAF. Sebagai penerbang senior, salah satu tugas Lawrence adalah menjadi instruktur untuk pilot lain.

Namun pada 8 Desember 1967, Lawrence tewas dalam kecelakaan saat menjadi instruktur dalam latihan penerbangan jet supersonik F-104 di Markas Angkatan Udara Edwards di California.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: James Doolittle, Komandan Serangan Udara AS ke Jepang

Saat insiden kecelakaan, Lawrence berada di kursi belakang pesawat karena bertindak selaku instruktur.

Ketika  itu, dia sedang melatih seorang pilot teknik meluncur dari sudut curam. Namun terjadi kesalahan sehingga pesawat menghantam daratan dengan keras.

Pilot yang berada di kursi depan berhasil melontarkan diri dan selamat, meski mendapat luka parah.

Sementara Lawrence yang berada di kursi belakang, walau juga sempat melontarkan kursinya, namun karena sudut lontaran yang salah dan mengarah ke samping, tubuhnya menghantam tanah dengan keras dan dia tewas seketika.

Laporan pasca-kecelakaan menyebutkan, Lawrence melontarkan kursinya lebih lambat karena mencegah tabrakan dengan kursi pilot pesawat jika melontar bersamaan.

Lawrence meninggal dengan meninggalkan istrinya, Barbara, yang dinikahinya pada 1957, serta seorang anak laki-laki bernama Tracey, yang baru berusia delapan tahun.

Program MOL, yang rencananya dijalankan Lawrence dan tujuh astronot lainnya, dibatalkan ketika pemerintahan Presiden Richard Nixon.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Amelia Earhart, Pionir Dunia Penerbangan

Para astronaut yang telah disiapkan untuk misi tersebut kemudian dialihkan ke NASA dan menjalankan misi ke luar angkasa dengan pesawat ulang alik pada tahun 1980-an.

Karena sifat kerahasiaan dalam program MOL, kasus kematian Lawrence sempat tidak diketahui publik selama bertahun-tahun.

Setelah terjadi perubahan dalam definisi astronot pada 1990-an, yang menghilangkan unsur kerahasiaan dalam misi yang dijalani, Lawrence baru menerima pengakuan yang layak.

Pada September 1997, sebagai penghargaan atas jasanya dalam perkembangan teknik penerbangan luar angkasa, awak pesawat ulang alik Atlantis membawa lambang misi MOL milik Lawrence ke orbit selama misi STS-86.

Lambang yang telah dibawa ke orbit Bumi itu kemudian diserahkan kepada istri Lawrence, Barbara.

Saat peringatan 30 tahun kematiannya, pada 8 Desember 1997, sebagai bentuk penghormatan lain kepada Lawrence, namanya diukir pada monumen peringatan astronaut di Kompleks Kennedy Space Center Visitor.

Pada peringatan ke-50 tahun kematiannya, dilakukan upacara penghormatan oleh para pemimpin NASA dan dihadiri ratusan orang.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Pijakkan Kaki di Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com