PARIS, KOMPAS.com - PARIS, KOMPAS.COM - Sebanyak 1.723 orang di seluruh Perancis dalam unjuk rasa massa rompi kuning pada Sabtu (8/12/2018).
Diwartakan Sky News, Minggu (9/12/2018), Kementerian Perancis menyatakan 1.220 orang di antaranya dijebloskan ke dalam penjara.
Aksi protes yang digelar masyarakat sambil mengenakan rompi kuning itu juga menyebabkan 135 orang terluka dan kerusakan yang meluas.
Baca juga: Soal Aksi Protes Rompi Kuning, Trump Salahkan Perjanjian Iklim Paris
Demonstrasi yang menyebar di seluruh negara membuat polisi harus mengerahkan 89.000 personel di jalanan, termasuk 8.000 personel khusus di Paris guna mencegah pengulangan bentrok pada pekan sebelumnya.
Sebagian wilayah kota Paris ditutup, termasuk atraksi turis Menara Eiffel, Museum Louvre, dan pertokoan di sepanjang Champs-Elysees.
Wakil wali kota Paris Emmanuel Gregoire mengatakan, kerusakan lebih meluas dibandingkan pekan sebelumnya.
"Angin kencang dan hujan deras semalam menghambat upaya membersihkan tabung gas air mata dan puing-puing yang ditinggalkan dari pembakaran dan penjarahan oleh para demonstran," katanya.
The moment a #YellowVest protester gets shot right in his face with a rubber bullet, making him bleed heavily. #Paris #PoliceViolence #GiletsJaunes pic.twitter.com/T6LdD8Nvw4
— redfish (@redfishstream) 8 Desember 2018
Presiden Perancis Emmanuel Macron memecah keheningannya untuk mengapresiasi kinerja polisi, tetapi tekanan semakin meningkat dari demonstran.
Namun, dia tetap memuji keberanian dan profesionalisme yang luar biasa dari pasukan keamanan.
Juru bicara pemerintah Perancis mengatakan, Macron akan membuat pengumuman besar dalam pekan depan. Sejauh ini, empat orang tewas sejak aksi protes dimulai pada pertengahan November.
Baca juga: Bentrok dengan Massa Rompi Kuning, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
AFP melaporkan, demonstran rompi kuning menunjukkan kemarahan pada Macron. Tujuan dan keluhan yang berbeda mereka sampaikan dalam berbagai unjuk rasa menunjukkan betapa beragamnya gerakan tersebut.
Awalnya mereka mengkritisi pajak bahan bakar dan biaya hidup yang tinggi. Kemudian pada Sabtu lalu, massa rompi kuning juga menyoroti tuntutan terhadap pensiunan yang lebih baik dan jatuhnya kapitalisme.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.