D'Unienville mengatalan, gas pembakaran diambil dan digunakan untuk menambahkan ruap ke minuman ringan.
Penurunan harga gula sejak Uni Eropa mengakhiri kuota impor pada 2017 dan peningkatan produksi di Thailand, Brasil, dan India, membuat petani tebu di Mauritius tertekan.
Baca juga: Jual Jus Tebu Bercampur Air Kotor, Wanita di China Ditangkap
Sekjen Kamar Dagang Mauritius Jacqueline Sauzier mengatakan, harga gula yang anjlok menjadi pukulan fatal bagi industri lokal.
"Jumlah petanu kecil telah turun dari 26.000 pada 2010 menjadi 13.000 pada 2018," kata Menteri Pertanian Mahen Kumar Seeruttun.
Lalu apakah Mauritius akan mampu menghasilkan cukup tebu untuk mencapai targetnya?
"Kami membutuhkan akses yang dilindungi ke pasar preferensial. Negara-negara kecil harus memiliki kuota sebagai prioritas karena kami sangat rentan," tutur D'Unienville.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.