Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Negara Kecil di Samudra Hindia Pakai Tebu untuk Hasilkan Listrik

Kompas.com - 09/12/2018, 14:45 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

D'Unienville mengatalan, gas pembakaran diambil dan digunakan untuk menambahkan ruap ke minuman ringan.

Penurunan jumlah petani

Penurunan harga gula sejak Uni Eropa mengakhiri kuota impor pada 2017 dan peningkatan produksi di Thailand, Brasil, dan India, membuat petani tebu di Mauritius tertekan.

Baca juga: Jual Jus Tebu Bercampur Air Kotor, Wanita di China Ditangkap

Sekjen Kamar Dagang Mauritius Jacqueline Sauzier mengatakan, harga gula yang anjlok menjadi pukulan fatal bagi industri lokal.

"Jumlah petanu kecil telah turun dari 26.000 pada 2010 menjadi 13.000 pada 2018," kata Menteri Pertanian Mahen Kumar Seeruttun.

Lalu apakah Mauritius akan mampu menghasilkan cukup tebu untuk mencapai targetnya?

"Kami membutuhkan akses yang dilindungi ke pasar preferensial. Negara-negara kecil harus memiliki kuota sebagai prioritas karena kami sangat rentan," tutur D'Unienville.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com