HOUSTON, KOMPAS.com - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson akhirnya buka suara pengalamannya ketika bekerja dengan Presiden Donald Trump.
Dalam wawancara dengan jurnalis CBS News Bob Schieffer di Houston, Texas, Tillerson mengatakan satu hal yang jelas adalah mereka mempunyai banyak perbedaan.
"Kami tidak memiliki sistem nilai yang sama," tutur Tillerson sebagaimana dikutip AFP via Channel News Asia Sabtu (8/12/2018).
Baca juga: Trump Sebut Mantan Menlunya Bodoh seperti Batu
Mantan menlu berusia 66 tahun tersebut menuturkan ketika masih menjadi Chief Executive di ExxonMobil, dia dituntut untuk disiplin dan sangat berorientasi pada proses.
Namun, tantangan segera didapatnya ketika bekerja di bawah pimpinan Trump. Dia mengakui presiden 72 tahun itu adalah sosok yang tak disiplin.
"Dia tak suka membaca, dia tak membaca laporan yang diberikan padanya, atau berusaha memahami setiap detil yang dipaparkan," kata Tillerson.
Ketika pertama kali menjabat pada 2017, Trump pernah mendapat pertanyaan tentang bagaimana aktivitas membacanya selama ini.
Trump menjawab di mana dia berkata sudah berkeinginan untuk membaca sebuah buku. Namun keinginannya harus terganggu dengan dering telepon.
Sang presiden juga menuturkan dia dengan bangga menyebut dirinya bisa sukses karena mengikuti insting dan mengetahui lebih banyak dari pakar.
Tillerson melanjutkan, selama satu tahun bekerja dengan Trump, dia tidak saja kesulitan harus menangani Kementerian Luar Negeri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.