VANCOUVER, KOMPAS.com - Petinggi Huawei yang ditangkap di Kanada pada 1 Desember lalu dituduh telah melanggar hukum Amerika Serikat (AS) tentang penipuan.
Chief Financial Officer (CFO) raksasa telekomunikasi asal China itu, Meng Wanzhou, ditangkap di Vancouver saat hendak berganti pesawat dari Hong Kong menuju Meksiko.
Penangkapan bos Huawei itu terjadi atas permintaan ekstradisi yang dilayangkan otoritas AS, dan berpotensi meningkatkan ketegangan dengan China.
Baca juga: China Desak Kanada Bebaskan Petinggi Huawei yang Ditahan
Dalam persidangan untuk menentukan jaminan Jumat (7/12/2018), pengacara pemerintah Kanada John Gibb-Carsley berkata, Meng dituduh berkonspirasi untuk menipu beberapa lembaga keuangan.
Diwartakan AFP Sabtu (8/12/2018), jika terbukti bersalah, perempuan berusia 46 tahun tersebut bisa mendekam dalam penjara selama 30 tahun.
Meng dituding telah menipu salah satu bank yang diidentifikasi bernama "Bank Hong Kong" tentang penggunaan anak perusahaan untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan Iran secara rahasia.
Secara pribadi, Meng membantah kepada pejabat bank tentang hubungan antara Huawei dengan anak perusahaan SkyCom. "Yang sesungguhnya, SkyCom adalah Huawei," tegas Gibb-Carsley.
Bantahan itu membuat "Bank Hong Kong" tersebut berpotensi melanggar sanksi. Gibb-Carsley mencatat pelanggaran SkyCom terjadi pada 2009-2014.
Sementara pada 2013, Meng mengartikan SkyCom sebagai perushaan terpisah. Kuasa hukum Meng, David Martin, berujar kliennya memang pernah menjadi bagian dewan direksi SkyCom 10 tahun silam.
Namun perusahaan itu sudah dijual. Sementara otoritas AS mengklaim Huawei masih mengendalikan SkyCom, di mana Gibb-Carsley berujar para karyawannya masih memakai pengenal Huawei.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.