Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hindari Sanksi AS, Filipina Tak Beli Helikopter Rusia

Kompas.com - 07/12/2018, 20:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Filipina menyatakan bakal membeli 16 helikopter Black Hawk buatan Amerika Serikat (AS).

Dilaporkan Reuters via Channel News Asia Jumat (7/12/2018), pembelian helikopter dari Sikorsky Aircraft bernilai 240 juta dollar AS, sekitar Rp 3,4 triliun.

Baca juga: Helikopter TNI Ditembak Saat Evakuasi Jenazah Serda Handoko di Nduga Papua

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana menjelaskan, awalnya Filipina sepakat beli 16 unit helikopter Bell 412 dari Kanada.

Namun kesepakatan pembelian itu dibatalkan oleh Kanada pada Februari karena dikhawatirkan helikopter itu bakal dipakai menyerang pemberontak.

Karena itu, Manila mempertimbangkan sejumlah helikopter. Di antaranya S-70 Black Hawk, Mi-171 Rusia, Surion Korea Selatan, hingga Agusta Westland AW139.

Lorenzana mengakui, Rusia menawarkan harga lebih murah jika dibandingkan Black Hawk. Namun pihaknya akhirnya memutuskan membeli Black Hawk.

"Sebab sangat sulit nantinya untuk membayar mereka dikarenakan ancaman sanksi yang bakal diberikan," ujar Lorenzana dalam konferensi pers.

Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang-undang Menangkal Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) pada 2017 lalu.

UU itu disahkan sebagai buntut pencaplokan wilayah Crimea oleh Rusia pada 2014, hingga tuduhan intervensi Pilpres AS 2016.

Lorenzana melanjutkan, angkatan udara bakal menandatangani kontrak pembelian 16 unit helikopter serba guna itu pada awal 2019 mendatang.

Filipina sudah menganggarkan sekitar 300 miliar peso, atau Rp 82,5 triliun, selama lima tahun ke depan untuk memperbarui persenjataannya.

Mereka berencana untuk mengganti kapal perangnya yang sudah digunakan sejak era Perang Dunia II, maupun pesawat tempur yang dipakai saat Perang Vietnam.

Manila dilaporkan bakal membeli 12 pesawat tempur ringan dari Korsel, kapal logistik produksi Indonesia, serta sistem rudal dari Israel.

Baca juga: Balas Sanksi, Rusia Embargo Produk Makanan Eropa dan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com