Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Pearl Harbor, Peristiwa yang Mengubah Sejarah Dunia...

Kompas.com - 07/12/2018, 17:32 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 7 Desember 1941, ratusan pesawat Jepang menyerang Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii. Dua jam pengeboman itu menyebabkan 2.402 orang Amerika Serikat tewas dan 1.282 orang terluka.

Serangan terhadap Pearl Harbor mengejutkan dan membuat marah AS. Para anggota Kongres AS kemudian memperdebatkan apakah AS akan menyatakan perang, tidak hanya terhadap Jepang tetapi juga Jerman dan Italia.

Akhirnya, Presiden AS Franklin Delano Roosevelt meyakinkan Kongres AS untuk mengikutkan negaranya dalam Perang Dunia II.

Langkah ini mengubah sikap AS dalam perang yang bergejolak di Eropa dan Asia Pasifik itu. Ini mengakibatkan ribuan orang AS bergegas mendaftar untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang pada 8 Desember. Tiga hari kemudian, Jerman menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. Kondisi ini menjadikan Amerika Serikat tergabung dengan pasukan Sekutu dan terlibat pertempuran di Eropa dan Asia Pasifik.

Mengapa Jepang menyerang AS?

Serangan itu dimaksudkan sebagai antisipasi Jepang untuk mencegah armada Pasifik AS melakukan tindakan militer terhadap Kekaisaran Jepang. Pemimpin Jepang tak mau jika Amerika Serikat terlalu mengintervensi aksinya dalam peperangan di Asia Pasifik.

Pearl Harbor diserang oleh 300-an pesawat tempur Jepang, baik pengebom dan pesawat torpedo dalam dua gelombang, yang diluncurkan dari enam kapal induk.

Semua delapan kapal perang Angkatan Laut AS rusak, empat di antaranya hangus. Sebanyak 188 pesawat AS, tiga kapal penjelajah, tiga kapal perusak, satu kapal pelatihan anti-pesawat dan satu minelayer hancur.

Aksi Jepang ini mendapat dukungan dari negara poros, yaitu Jerman dan Italia. Pada 11 Desember 1941 Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap AS untuk menghormati komitmen mereka di bawah Pakta Tripartit bersama Jepang.

Salah satu tujuan utamanya adalah untuk membatasi intervensi AS dalam setiap konflik yang melibatkan tiga negara itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Jepang Membombardir Pearl Harbor

Mengubah dunia

Setelah 1941, para pemimpin Persemakmuran Inggris (Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Persatuan Afrika Selatan), Republik Sosialis Uni Soviet, dan Amerika Serikat, yang dikenal sebagai "Big Three", memegang kepemimpinan dari kekuatan pasukan Sekutu.

Kelompok ini mulai membagi tugasnya masing-masing untuk melakukan serangan dari kelompok poros, yaitu Jerman, Jepang, dan Italia di berbagai negara. Dominasi Jerman dan Italia bisa diredam oleh pasukan Sekutu di Eropa.

Selama tahap akhir Perang Dunia II pada 1945, AS secara intens telah membakar 67 kota Jepang. Dalam sebuah ultimatum, AS bersama dengan Inggris menyerukan penyerahan Jepang dalam Deklarasi Potsdam pada 26 Juli 1945.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Mengenai Pearl Harbor

Kapal USS Arizona adalah salah satu kapal perang AS yang tenggelam akibat serangan mendadak Jepang ke Pangkalan AS Pearl Harbor, Hawaii, pada 7 Desember 1941. National Archives and Records Administration Kapal USS Arizona adalah salah satu kapal perang AS yang tenggelam akibat serangan mendadak Jepang ke Pangkalan AS Pearl Harbor, Hawaii, pada 7 Desember 1941.
Perang Dunia II juga ditutup dengan tragedi kemanusiaan, yaitu serangan nuklir pertama dan satu-satunya di masa perang. Ini terjadi setelah Presiden AS Harry S Truman memerintahkan serangan terhadap kota-kota Jepang.

Hiroshima dan Nagasaki menjadi korban jatuhnya bom nuklir pada Agustus 1945. Akibatnya, bom atom menewaskan lebih dari 125.000 orang. Sedangkan, lebih dari 50 juta orang tewas dalam perang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com