Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah, Jepang Membombardir Pearl Harbor

Kompas.com - 07/12/2018, 11:16 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ambisi Jepang untuk menguasai beberapa negara di kawasan Asia menimbulkan ketegangan di kawasan.

Pemerintah Jepang percaya bahwa satu-satunya cara untuk memecahkan masalah ekonomi dan kependudukan adalah memperluas ke wilayah tetangganya dan mengambil alih pasar impornya.

Amerika Serikat tak senang dengan sikap Jepang yang semakin garang terhadap beberapa negara sekitar.

Jepang memulai langkah berani untuk melakukan serangan terhadap Amerika Serikat. Hari ini pada 77 tahun yang lalu, tepatnya 7 Desember 1941, pangkalan Angkatan Laut AS Pearl Harbor yang berlokasi dekat Honolulu, Hawaii, dibombardir Jepang.

Serangan ini menimbulkan kemarahan Amerika Serikat. Negosiasi antara Tokyo dan Washington DC tak mencapai jalan keluar. AS pun memutuskan ikut Perang Dunia II.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jepang Menyerah dan Perang Dunia II Berakhir

Serangan mendadak

Pearl Harbor, Hawaii, terletak di dekat pusat Samudra Pasifik, sekitar 3.218 dari daratan AS dan sekitar 6.437 kilometer dari Jepang. Bagi Jepang, Pearl Harbor adalah sasaran yang sangat mudah.

Saat itu Minggu pagi, dan banyak personel militer telah diberikan izin untuk menghadiri upacara keagamaan di luar pangkalan.

Dilansir dari History.com, pada pukul 7.02 waktu setempat, dua operator radar melihat sekelompok pesawat terbang menuju dari utara, namun pihaknya tak membunyikan alarm bahaya.

Dengan demikian, serangan udara Jepang datang sebagai kejutan yang menghancurkan pangkalan Angkatan Laut AS. Pukul 07.55, seorang pilot pesawat pengebom asal Jepang memulai menukik di atas kawasan Pearl Harbor.

Pasukan Kamikaze JepangThe Telegraph Pasukan Kamikaze Jepang
Sekitar 360 pesawat tempur Jepang mengikuti pesawat itu. Bersamaan dengan itu, tim kamikaze Jepang menurukan pesawat Ohka yang menjadi andalan untuk misi ini.

Serangan mendadak ini menjadikan pukulan bagi Angkatan Laut AS. Perlawanan yang dilakukan oleh armada di Pearl Harbour tak berarti apa-apa. Walaupun hanya berlangsung kurang dari dua jam namun hasilnya sungguh menggetarkan.

Tak ada yang percaya bahwa Jepang akan memulai perang dengan serangan di pulau-pulau jauh di Hawaii.

Dalam serangan itu, Jepang berhasil menghancurkan lima dari delapan kapal perang, tiga kapal perusak, dan tujuh kapal lainnya tenggelam atau rusak parah, dan lebih dari 200 pesawat hancur.

Sebanyak 2.400 orang Amerika tewas dan 1.200 orang terluka. Banyak yang mencoba untuk memukul mundur serangan itu, namun tak sesuai hasil yang diinginkan.

Jepang mengalami kerugian sekitar 30 pesawat, lima kapal selam midget, dan kurang dari 100 orang.

Untungnya bagi Amerika Serikat, ketiga kapal induknya yang berada di laut berhasil selamat. Kapal induk raksasa ini akan membalas dendam mereka terhadap Jepang enam bulan kemudian, dalam pertempuran selanjutnya.

Setelah peristiwa

Sehari setelah peristiwa, Presiden Roosevelt muncul dalam Kongres AS dan menyatakan kepada Kongres untuk menyatakan perang terhadap Jepang.

Rencana itu disetujui oleh Kongres AS. Namun, ada orang yang tidak setuju yaitu Jeannette Rankin dari Montana, seorang pasifis, yang juga telah mengeluarkan suara tidak setuju menentang masuknya AS ke dalam Perang Dunia I.

Tiga hari kemudian, Jerman dan Italia menyatakan perang melawan Amerika Serikat, dan pemerintah AS menanggapi dengan cara yang sama. Sejak saat itu, AS ikut andil dalam Perang Dunia II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com