Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berniat Keluar dari Perjanjian Nuklir, Rusia Siagakan Senjata Laser

Kompas.com - 06/12/2018, 19:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia dilaporkan mengeluarkan senjata canggih terbarunya di tengah berbagai gejolak dengan negara tetangga maupun Barat.

Senjata laser Peresvet mulai menjalani simulasi pertempuran pada Sabtu pekan lalu (1/12/2018), demikian disampaikan harian Krasnaya Zvezda.

Baca juga: Perusahaan China Pembuat Senjata Laser Star Wars Rilis Video Uji Coba

Dikutip Newsweek Selasa (5/12/2018), senjata laser itu sudah dikirimkan ke militer sejak 2017, di mana para operatornya menjalani pelatihan khusus di St Petersburg.

Tidak banyak yang diketahui tentang Peresvet selain laporan bahwa senjata itu merupakan mahakarya terbaru yang bisa menghancurkan target hanya dalam hitungan detik.

Laser Peresvet merupakan salah satu dari senjata baru yang diperkenalkan Presiden Vladimir Putin dalam pidato di pertemuan nasional Maret lalu.

Dalam pidatonya kepada Parlemen Rusia, Putin menyatakan bahwa mereka sudah mencapai hasil signifikan tentang senjata laser, bukan lagi sekadar konsep.

"Sejak tahun lalu, pasukan kami sudah dipersenjatai dengan laser. Saya belum akan menjelaskannya. Namun yang jelas, pertahanan kami semakin kuat," ujarnya kala itu.

Kementerian Pertahanan merilis video yang memperlihatkan sistem laser Peresvet tersebut dari lokasi yang tidak diketahui.

Adapun Peresvet diambil dari nama seorang biarawan Kristen Ortodox Rusia yang melawan pasukan Tatar di abad ke-14 silam.

Yuri Borispov yang pada Mei menjabat sebagai wakil menteri pertahanan berujar, senjata itu bisa menghancurkan fasilitas musuh dalam hitungan detik.

"Selain itu sesuai namanya Peresvet, senjata ini membuat kami jauh meninggalkan Amerika Serikat (AS) dalam pengembangan teknologi laser," ujarnya.

Rusia tidak sendiri. AS juga menempatkan sistem senjata laser AN/SEQ-3, atau XN-1 LaWS, di kapal perang mereka.

Pengerahan Peresvet terjadi setelah AS berniat untuk menarik diri dari Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) yang dibuat di era Perang Dingin.

AS berniat keluar setelah menuduh Rusia melanggar INF dengan mengembangkan rudal yang bisa menjangkau jarak 500 kilometer.

Selain itu Rusia juga disorot setelah menyerang dan menyita tiga kapal perang Ukraina di Selat Kerch pada 25 November.

Baca juga: China Kembangkan Senapan Laser Star Wars untuk Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com