Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Desember 1768, Ensiklopedia Tertua di Dunia Terbit Perdana

Kompas.com - 06/12/2018, 11:09 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Encyclopaedia Britannica saat ini tercatat sebagai ensiklopedia berbahasa Inggris tertua di dunia. Hari ini 250 tahun yang lalu, tepatnya pada 6 Desember 1768, Encyclopaedia Britannica menghadirkan informasi kali pertama ke publik.

Saat itu, informasi yang dihadirkan dalam bentuk buku dan terbagi dalam jilid. Dilansir dari Britannica, awalnya ensiklopedia itu terbit dan dicetak di Edinburgh, Skotlandia. Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi kepada golongan kelas atas Skotlandia.

Pada edisi pertama ini, Encyclopaedia Britannica memberikan beberapa informasi dan data yang akurat mengenai perkembangan seni dan pengetahuan waktu itu. Edisi pertama terdiri dari 2.500 halaman dengan pembagian tiga bab.

Beberapa informasi seperti anatomi tubuh terdapat pada halaman 165, yang terkait juga dengan beberapa informasi sejenis.

Selain itu, terdapat juga informasi praktis, seperti "asap". Ensiklopedia mengintruksikan kepada tukang batu untuk membuat cerobong agar asap tak salah mengarah ke kamar. Selain itu, ada juga informasi tata cara jam bisa bergerak

Edisi pertama Encyclopaedia Britannica dicetak ulang di London, dengan sedikit varian pada halaman judul dan pengantar yang berbeda, oleh Edward dan Charles Dilly pada 1773 dan oleh John Donaldson pada 1775.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nobel, Berawal dari Wasiat Alfred Nobel

Encyclopedia Britannica edisi pertamaBritannica Encyclopedia Britannica edisi pertama
Encyclopedia Britannica edisi pertamaBritannica Encyclopedia Britannica edisi pertama
Cetakan kedua dan selanjutnya

Edisi kedua Encyclopaedia Britannica menampilkan informasi yang lebih lengkap. Terdiri dari 9.000 halaman dan 10 volume, karya ini muncul pada Juni 1777 hingga September 1784.

Sampai akhirnya, ensiklopedia ini terus berinovasi dan terbit hingga edisi ke-15 pada 1974. Pada tahun ini, terdapat 28 volume dalam tiga bagian yang berbeda yang terdiri dari micropedia, referensi dan indeks pengetahuan.

Edisi ke-15 Encyclopaedia Britannica memberikan perspektif berbeda. Lebih dari 4.000 penulis berkontribusi, yang berasal lebih dari 100 negara. Karya ini membutuhkan sekitar 32 juta dollar AS dalam pencetakan. Ini tercatat sebagai penerbitan terbanyak dalam sejarah saat itu.

Cetakan edisi ke-15 berlanjut hingga abad ke-21, meskipun dengan kurang teratur, karena perusahaan memfokuskan upaya pada usaha digital.

Beralih ke elektronik

Editor Encyclopaedia Britannica kemudian berkonsentrasi untuk beralih pada versi internet. Ini dilakukan ketika mereka menyadari perkembangan informasi melalui jaringan ini begitu cepat diterima oleh pengguna.

Dilansir dari Telegraph, perusahaan akan menghentikan stok terakhirnya pada 2010. Perusahaan yang telah memiliki basis di Chicago, Amerika Serikat, ini akan merambah ke versi elektronik.

Akhirnya, pada tahun 2012 perusahaan mengumumkan bahwa cetakan masa depan akan dihentikan dan diganti oleh versi elektronik yang lebih banyak digunakan oleh berbagai kalangan.

Jorge Cauz, pemimpin perusahaa Encyclopaedia Britannica ketika itu mengatakan, "Ini tidak ada hubungannya dengan Wikipedia atau Google. Ini ada hubungannya dengan fakta bahwa sekarang Britannica memberikan informasi digitalnya ke beberapa orang."

Kini versi ensiklopedia online melayani lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia dan bisa diakses dalam perangkat seluler.

Encyclopaedia Britannica memiliki ribuan kontributor ahli dari seluruh dunia, termasuk pemenang Hadiah Nobel dan para pemimpin dunia seperti mantan Presiden Bill Clinton dan Uskup Agung Desmond Tutu.

Sampai kini, ensiklopedia itu tercatat sebagai ensiklopedia tertua dunia yang masih terbit dan menyajikan informasi aktual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com