Sementara Zhao Tong, peneliti Carnegie-Tsinghua Centre for Global Policy menuturkan Beijing mengantisipasi latihan AS-Korsel maupun modernisasi militer Jepang.
Baca juga: Pesawat Militer China Jatuh saat Latihan, 12 Tentara Tewas
Beijing, ujar Zhao, terutama mengkhawatirkan segitiga aliansi antara AS-Korsel-Jepang yang sering disebut sebagai NATO Asia tersebut.
Apalagi, pada 2016 Jepang dan Korsel menandatangani pakta intelijen militer. Kesepakatan yang dikritik China sebagai "mentalitas Perang Dingin" tersebut.
"Sebisa mungkin, China bakal menangkal formasi tersebut karena bisa mengancam strategi mereka di kawasan," tutur Hinata-Yamaguchi.
Sementara Zhao menjelaskan dengan menerbangkan pesawatnya ke Jepang, Negeri Panda bisa melihat apa saja aktivitas militer di sana.
"Sebabnya, Jepang merupakan tuan rumah bagi sejumlah peralatan tempur canggih Washington. Sudah tentu China harus selalu mengetahui apa yang terjado," paparnya.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengungkapkan pesawat itu terbang dalam misi latihan rutin.
"Mereka mengikuti hukum internasional. Seoul seharusnya tidak perlu terlalu terkejut seperti itu," kata Ren pada pekan lalu.
Baca juga: 4 Pesawat Militer Rusia Mendarat di Biak Numfor, Ada Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.