Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Nelson Mandela, Berjuang Memberontak Apartheid

Kompas.com - 05/12/2018, 19:31 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

18 tahun dari 27 tahun itu, dia dipenjara di Robben Island. Di sana, dia mengidap tuberkulosis. Sebagai tahanan politik kulit hitam, Mandela mendapat perawatan terendah.

Meski dipenjara, dia berhasil mendapat gelar Sarjana Hukum melalui program korespondensi Universitas London.

Pada 1981, agen intelijen Afrka Selatan Gordon Winter mengungkap adanya plot yang dirancang pemerintah Afrika Selatan untuk mengatur pelarian Mandela.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Augusto Pinochet, Presiden dan Diktator Chile

Dengan begitu, pihak berwenang dapat menembaknya selama penangkapan, namun skenario itu digagalkan oleh intelijen Inggris.

Pada 1985, Presiden PW Botha menawarkan pembebasan Mandela asalkan perlawanan bersenjata dihentikan. Tawaran itu ditolak.

Meningkatnya tekanan dari lokal dan internasional untuk pembebasannya, pemerintah terus membahasnya namun tak ada mencapai kesepakatan.

Presiden Afsel FW de Klerk bersalaman dengan pemimpin anti-apartheid Nelson Mandela di World Economic Forum pada 1992.www.weforum.org/Wikipedia Presiden Afsel FW de Klerk bersalaman dengan pemimpin anti-apartheid Nelson Mandela di World Economic Forum pada 1992.
Menggantikan Botha yang terkena stroke, Frederik Willem de Klerk mengumumkan pembebasan Mandela pada 11 Februari 1990.

Dia juga membatalkan pemblokiran terhadap ANC, menghapus pembatasan pada kelompok politik dan membekukan eksekusi.

Pada tahun 1993, Nelson Mandela dan Presiden de Klerk secara bersama-sama dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian.

Presiden Afrika Selatan

Pada 27 April 1994, Afrika Selatan menggelar pemilu demokratis pertama. Nelson Mandela terpilih menjadi presiden kulit hitan pertama pada 10 Mei 1994, ketika usianya 77 tahun.

Dari 1994 hingga Juni 1999, Presiden Mandela bekerja untuk mewujudkan transisi dari aturan minoritas dan apartheid menjadi aturan mayoritas kulit hitam

Pada ulang tahunnya yang ke-80, Mandela menikah dengan Graca Machel, yang akan menemani hingga akhir hayatnya pada 2013.

Pada 1996, Mandela menandatangani undang-undang konstitusi baru untuk negara, mendirikan pemerintahan pusat yang kuat, dan menjamin hak-hak minoritas serta kebebasan berekspresi.

Sesuai dengan janjinya, Mandela mengundurkan diri pada 1999 setelah satu masa jabatan sebagai presiden.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Billie Jean King, Mantan Petenis Nomor Satu Dunia

Meski demikian, dia terus bekerja pada Nelson Mandela Children's Fund yang dia dirikan pada 1995.

Selain itu, dia juga membentuk Yayasan Nelson Mandela dan Yayasan Mandela Rhodes.

Warga Afrika Selatan bergantian memberikan penghormatan terakhir untuk mendiang Nelson Mandela, yang jasadnya disemayamkan di Union Buildings, Pretoria, tempat dia dilantik menjadi presiden kulit hitam pertama Afsel 19 tahun lalu. Selanjutnya, jasad Mandela akan diterbangkan ke kampung halamannya di Qunu, untuk dimakamkan.MARKUS SCHREIBER / POOL / AFP Warga Afrika Selatan bergantian memberikan penghormatan terakhir untuk mendiang Nelson Mandela, yang jasadnya disemayamkan di Union Buildings, Pretoria, tempat dia dilantik menjadi presiden kulit hitam pertama Afsel 19 tahun lalu. Selanjutnya, jasad Mandela akan diterbangkan ke kampung halamannya di Qunu, untuk dimakamkan.

Kematian

Pada 5 Desember 2013 di usia 95 tahun, Nelson Mandela meninggal dunia di rumahnya di Johannesburg, Afrika Selatan.

Setelah menderita infeksi paru-paru pada Januari 2011, Mandela sempat dirawat di rumah sakit di Johannesburg untuk menjalani operasi akibat penyakit perut pada awal 2012.

Pada 2009, ulang tahun Mandela pada 18 Juli dinyatakan sebagai Hari Mandela, yaitu hari internasional untuk mempromosikan perdamaian global dan merayakan warisan pemimpin Afrika Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com