Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ikut Sebarkan Hoaks soal Kerusuhan di Paris

Kompas.com - 05/12/2018, 09:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kerap menyerukan menentang pemberitaan palsu, kini justru dianggap ikut menyebarkan informasi bohong atau hoaks.

Melalui akun Twitter-nya, Trump telah mentwit ulang sebuah twit dari akun milik aktivis mahasiswa konservatif AS, Charlie Kirk, tentang peristiwa kerusuhan di Paris, Perancis.

"Terjadi kerusuhan di Perancis yang sosialis karena pajak bahan bakar yang radikal. Media hampir tidak menyebutkan hal ini," tulis Kirk dalam twitnya, pada Senin (3/12/2018).

"Amerika sedang booming, sementara Eropa terbakar. Mereka ingin menutupi pemberontakan kelas menengah melawan budaya Marxisme."

Baca juga: Ini Momen Lucu Trump Saat Hendak Foto Bersama di KTT G20 di Argentina

"Seruan 'Kami ingin Trump' terdengar di jalanan Paris," lanjut twit Kirk yang kemudian ditwit ulang oleh Trump dan dibagikan kepada 56 juta pengikutnya di Twitter.

Trump kerap menyebut pemberitaan di media besar seperti CNN atau The New York Times, sebagai berita bohong.

Namun setelah dilakukan pengecekan fakta oleh AFP terkait twit dari Charlie Kirk, tentang peserta aksi protes di Perancis yang mendukung Trump, ternyata adalah informasi bohong.

Fakta Twit

Pada Selasa (4/12/2018), sejumlah media online berbahasa Inggris, memberitakan tentang peserta aksi protes di Perancis yang menyerukan nama Trump.

Pemberitaan itu diketahui kemudian didasarkan pada sebuah video yang diposting di Twitter.

Video tersebut menampilkan seorang pria mengenakan topeng Trump berdiri di atas bus, sementara pengunjuk rasa lainnya menyerukan "Kami ingin Trump".

Namun faktanya, video tersebut bukanlah rekaman saat aksi di Paris yang dilakukan orang-orang dengan rompi kuning.

Video yang menjadi dasar pemberitaan tersebut diambil saat aksi protes menuntut pembebasan Tommy Robinson, mantan pemimpin Liga Pertahanan Inggris, sebuah organisasi sayap kanan di Inggris.

Seragam polisi yang muncul dalam video tersebut juga jelas adalah polisi Inggris dan bukan Perancis.

Kerusuhan di Paris yang dimulai oleh pergerakan gilets jaunes atau rompi kuning, adalah bentuk protes atas rencana kenaikan harga solar yang digunakan oleh sebagian besar warga Perancis.

Pergerakan yang awalnya menentang pajak bahan bakar berubah menjadi kemarahan atas naiknya biaya hidup, hingga kebijakan ekonomi Macron.

Baca juga: Dapat Ancaman Mati, Massa Rompi Kuning Urung Bertemu PM Perancis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com