Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Pemerintah, Seorang Jurnalis Dipaksa Minum Air Seni Sendiri

Kompas.com - 04/12/2018, 19:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

BAMAKO, KOMPAS.com - Seorang jurnalis di Mali dilaporkan disiksa dan dipaksa minum air seni sendiri setelah dia mengkritik pemerintah.

Reporter Lintas Batas (RSF) menyatakan El Hadji Hamidou Toure, editor situs Malimedias.com, disiksa di Komisi Rekonsiliasi, Hukum, dan Keadilan Mali (CVJR) di Bamako pekan lalu.

Baca juga: Pembunuh Mantan Jurnalis Dufi adalah Suami-Istri

Dilaporkan Newsweek Selasa (4/12/2018), awalnya Toure dipanggil untuk menghadap Sekretaris Jenderal CVJR Kolonel Abdoulaye Makalou.

Toure dianggap melakukan fitnah setelah mengunggah kritikan terhadap badan negara tersebut melalui media sosial Facebook.

Ketika dia sampai di kantor Makalou, tiba-tiba pengawal pribadi sang sekjen menyerangnya. Mereka menyiksanya dan memaksanya meminum air seninya.

"Sebelum melepaskan saya, kolonel mengancam bakal membunuh saya jika saya menceritakan apa yang mereka perbuat," kata Toure.

Namun, ancaman tersebut tidak menggoyahkan nyali Toure. Dia segera melaporkan penyiksaan tersebut kepada gendarmerie Mali.

Dalam keterangan resminya, RSF menjelaskan sudah sudah memperoleh rekaman telepon bahwa Makalou bersikeras agar pertemuan dilaksanakan di kantornya.

Padahal, saat itu Toure meminta agar mereka bertemu di tempat publik dengan alasan keamanan. Untuk membuktikan ucapannya, Makalou sendiri yang menjemputnya di tempat parkir.

Toure setuju untuk masuk ke dalam dengan syarat sepupunya menemaninya. Namun ketika dia disika, sepupunya tengah menunggu di ruangan terpisah.

Sepupu Toure mendengar jeritan minta tolong dan saat sampai di kantor Makalou, dia melihat Toure sudah terluka cukup parah.

Kabar itu memantik kecaman dari Kepala RSF Wilayah Afrika Arnaud Froger. Dia mendesak aparat menggelar penyelidikan dan meminta keselamatan jurnalis dijamin.

Sementara itu, Makalou yang mengundurkan diri pada Senin (3/12/2018) membantah sudah melakukan penyiksaan, dan berkoar tidak ada bukti cukup kuat yang bisa menjeratnya.

Baca juga: Seorang Jurnalis Saudi Dikabarkan Disiksa hingga Tewas di Tahanan

Kolonel yang pernah mengenyam pendidikan jurnalis di Senegal mengatakan Toure tidak menderita luka akibat penyiksaan.

"Saya menyelamatkan reputasi komisi," kata Makalou saat ditanya apa alasannya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Sekjen CVJR.

Berdasarkan Indeks Kebebasan Pers Dunia 2018 yang dirilis RSF, Mali berada di peringkat 115 dari total 180 negara.

RSF memaparkan serangan terhadap jurnalis memang berkurang. Namun kebebasan pers di negara Afrika Barat itu masih rentan.

Baca juga: Selama Disekap Ekstremis Suriah, Jurnalis Jepang Dilarang Gaduh dan Bergerak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com