Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Sebut Pakai Ganja, Istana Filipina: Dia Hanya Bercanda

Kompas.com - 04/12/2018, 18:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber ABS-CBN

MANILA, KOMPAS.com - Istana Malacanang Filipina angkat bicara setelah pernyataan Presiden Rodrigo Duterte bahwa dia mengonsumsi ganja menjadi viral.

Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo dalam konferensi pers menyatakan apa yang diucapkan presiden 73 tahun itu hanya merupakan candaan.

"Semua orang tentu menyukai bercanda. Dia (Duterte) mungkin melakukannya karena bosan," kata Panelo dikutip ABC-CBN News Selasa (4/12/2018).

Baca juga: Duterte: Saya Pakai Ganja agar Tetap Terbangun

Jubir yang juga pengacara tersebut menyatakan bahwa kandungan ganja tidak membuat seseorang terjaga. Malah yang terjadi sebaliknya.

"Karena apa yang diucapkannya tidak masuk di logika, tentunya dia mengatakannya dengan bercanda," tutur Panelo kembali.

Panelo menyanggah pertanyaan awak media jika generasi muda Filipina bakal menganggap serius ucapan presiden yang akrab disapa Digong itu.

Ketua dewan penasihat hukum Duterte periode 206-2018 itu mengungkapkan Duterte telah menjadi contoh yang baik. "Satu guyonan tak menjadikannya pemimpin yang buruk," tegasnya.

Panelo juga menegaskan Duterte tidak pernah mengonsumsi ganja sepanjang hidupnya. Meski dia mengakui belum pernah membahasnya.

"Saya tidak harus menanyakannya karena kami sudah bersama selama 30 tahun terakhir," ujar jubir yang bertugas sejak Oktober itu.

Sebelumnya, presiden berjuluk The Punisher itu mengonsumsi ganja ketika dia menghadiri pertemuan para pemimpin ASEAN di Singapura November lalu.

Dia mengeluhkan harus datang pukul 08.30 waktu setempat dengan agenda pertemuan berbeda setiap 30 menit hingga pukul 10.00 atau 11.00.

Dengan usianya yang sudah menapak 73 tahun, Duterte mengaku tak akan kuat melakoni aktivitas itu. "Karena itu, saya pakai ganja agar tetap terbangun," katanya.

Kemudian dalam wawancara berbeda Duterte meralatnya dengan mengatakan pernyataan itu hanya sebatas guyonan. Tentu saja itu candaan. Kalian sudah tahu saya," tutur dia.

Baca juga: Duterte Tawarkan Uang untuk Tembak Polisi yang Tepergok Jual Narkoba

Pernyataan Duterte itu menuai reaksi dari peneliti Filipina yang bergabung dengan organisasi Human Rights Watch, Carlos Conde.

Dia menuturkan komentarnya bisa menuai kekecewaan dan kemarahan korban perang anti- narkoba yang dicanangkan Duterte sejak berkuasa pada 2016.

Kampanye kontroversial melawan narkoba yang didengungkannya telah menewaskan sekitar 5.000 orang baik itu pengedar maupun pengguna.

"Ada ketidakcocokan antara pengakuan yang dilontarkan presiden dengan janjinya terkait orang yang menggunakan narkoba," kata Conde kepada Reuters via Al Jazeera.

Baca juga: Bikin Marah Duterte, Biarawati Australia Dideportasi dari Filipina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABS-CBN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com