Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Kaget Temukan 5.500 Kelelawar Mati di Halaman Rumahnya

Kompas.com - 04/12/2018, 17:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com - Seorang ibu di Queensland, Australia, begitu terkejut dan harus pindah sementara dari rumah setelah melihat halamannya.

Ibu bernama Philippa Schroor tersebut kaget setelah melihat ribuan ekor kelelawar mati di halaman depan rumahnya di kota Cairns.

Schroor tak sendirian. Dilansir Daily Mirror dan Oddity Central Senin (3/12/2018), ada puluhan keluarga lain mengaku melihat ribuan kelelawar jatuh dari langit.

Baca juga: Virus Nipah yang Ditularkan oleh Kelelawar Tewaskan 10 Orang di India

Bahkan seperti dilaporkan Courier Mail, acara Natal yang sudah diagendakan harus dibatalkan buntut matinya ribuan kelelawar tersebut.

Schroor, warga kawasan Edmonton, menceritakan kelelawar mati itu sudah ditumbuhi belatung ketika dia mengecek kebun depan rumah.

Dia memperkirakan ada sekitar 5.500 ekor kelelawar mati di rumahnya. "Seperti kejadian dalam film horor. Bangkai di mana-mana," kata Schroor.

Masalah muncul setelah dia menemukan belatung di lantai rumahnya. Kemudian bau busuk mulai menguar dari penyejuk udara dan dia mengaku kulitnya seperti terbakar.

Dia tak punya pilihan selain mengungsikan dua anaknya ke rumah temannya selama lima hari untuk mencegah mereka terkena penyakit.

"Saya tak bisa kembali sebelum menemukan pembersih pada dinding, perabotan, maupun kendaraan sebelum baunya menempel. Ini sudah jadi isu kesehatan publik," ujar Schroor.

Sesama warga Edmonton Lisa Eagleton mengungkapkan bangkai kelelawar itu membusuk dengan cepat dalam kantong plastik serta bak sampah yang ditaruh di luar.

Pakar binatang memberikan dugaan kelelawar itu mati karena gelombang panas di mana suhu di Queensland dilaporkan mencapai 40 derajat Celsius.

Sebagai binatang malam, mereka tidak akan tahan dengan suhu lebih dari 40 derajat. Karena tak punya cara mendinginkan diri, organ mereka bakal berhenti bekerja dan mati.

Penyelamat alam liar sudah melakukan berbagai cara seperti menyemprotkan air untuk mendinginkan kelelawar itu, namun jumlah yang mati begitu banyak.

Bangkai-bangkai yang membusuk karena cuaca panas memunculkan masalah kesehatan karena baunya serta ancaman penyakit yang ditimbulkan.

Dr Richard Gair dari Rumah Sakit Cairns dan Hinterland mengemukakan, warga yang berniat membersihkan bangkai harus sudah menjalani vaksinasi rabies.

Selain itu, mereka dianjurkan menggunakan peralatan lengkap, termasuk mengenakan sarung tangan. Namun menurut Eagleton, dia masih digigit dan dicakar oleh kelelawar yang sekarat.

"Saya tak punya cara lain karena binatang itu ada di halaman kami sementara kami punya peliharaan dan anak," keluh Eagleton.

Baca juga: Makan Mangga Bekas Gigitan Kelelawar, 3 Orang di India Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com